Lahan Gambut Muba Mulai Terbakar, 30 Hektare Membara, Belum Berhasil Dipadamkam

Jumat 19 Jul 2024 - 20:44 WIB
Reporter : Tim
Editor : Edi Sumeks

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Musim kemarau yang mulai melanda wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mulai memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Setelah di Ogan Ilir, kali ini terjadi di kawasan Muara Merang, Kecamatan Bayung Lencir, Muba.

Karhutla yang terjadi sejak Kamis (18/7) malam, telah membakar lahan gambut dengan luas kurang lebih 30 hektare. Ratusan personel yang tergabung dalam satgas karhutla gabungan BPBD, Manggala Agni, kepolisian, TNI, masyarakat peduli api, serta perusahaan berjibaku melakukan pemadaman.

Cepatnya karhutla meluas karena pengaruh angin. Api menjadi sulit dipadamkan. Pemadaman dari udara menggunakan helikopter (water bombing) milik perusahaan Sinar Mas pun dilakukan sejak kemarin (19/7) pagi. Namun, kobaran api belum berhasil dipadamkan. 

"Sudah lebih dari 30 hektare lahan gambut yang terbakar hingga hari ini (kemarin)," kata Kepala BPBD Kabupaten Muba, Pathi Riduan SE ATD MM.

Berbagai peralatan berat telah dikerahkan ke lokasi kebakaran. Di antaranya, satu helikopter Mi8 untuk water bombing, lima unit ekskavator, dan lima pompa air bertekanan tinggi.

BACA JUGA:Manfaatkan Lahan Gambut Jadi Lahan Produktif

BACA JUGA:Masuk Musim Kemarau, 15 Hektar Lahan Gambut di Ogan Ilir Terbakar

"Api masih terus membara dan sangat sulit dipadamkan," jelas Pathi.  Pihaknya juga telah meminta bantuan water bombing dari BNPB yang BKO di Provinsi Sumsel untuk ikut membantu upaya pemadaman.

Dandim 0401/Muba, Letkol Inf Erry Dwianto S.SPI MHan mengungkapkan, pihaknya telah mengerahkan prajurit untuk membantu proses pemadaman karhutla di Muara Merang, Bayung Lencir. 

Camat Bayung Lencir, Muhammad Imron SSos MSi, menambahkan kesulitan petugas untuk melakukan pemadaman karena akses yang jauh dan sulitnya menuju lokasi. Juga angin yang bertiup kencang. "Upaya pemadaman terus dilakukan untuk mencegah meluasnya area kebakaran dan mengurangi dampak yang ditimbulkan," tukasnya.

Di Muba, ada 71 desa rawan karhutla yang tersebar di 11 kecamatan. Sebarannya di Kecamatan Babat Supat 6 desa, Babat Toman 7 desa, Batang Harileko 8 desa, Bayung Lencir 11 desa, Keluang 4 desa, dan Lais 7 desa. Lalu, di Kecamatan Lalan 5 desa, Sanga Desa 8 desa, Sungai Keruh 7 desa, Sungau Lilin 3 desa serta Jirak Jaya 5 desa 

Sebelum di Muba, karhutla sudah lebih dulu terjadi  di Ogan Ilir. Untunglah, kebakaran lahan semi gambut Desa Lorok, Indralaya Utara telah benar-benar padam. “Untuk hari ini (kemarin), belum ada lagi laporan kejadian karhutla yang kami terima," kata Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat.

BACA JUGA:13 Jenis Pohon yang Hidup di Lahan Gambut

BACA JUGA:2024, TRGD Sumatera Selatan Restorasi Lahan Gambut 6.128 Ha

Karhutla di Desa Lorok 16-18 Juli menghanguskan setidaknya 22 hektare lahan. Meski di sana sudah tak ada lagi asap, tapi tetap waspada. Apalagi, sepekan terakhir belum turun hujan. “Kita imbau masyarakat tidak sembarangan membuang puntung rokok, membuat api maupun membakar lahan,” tukasnya. 

Kategori :