Sementara, Pemkab OKU sudah siaga menghadapi kemungkinan bencana karhutla. Ada 5 kecamatan yang rawan di OKU. Yakni Kecamatan Baturaja Timur, Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Lubuk Batang, Sinar Peninjauan dan Kedaton Peninjauan Raya.
Untuk personel yang disiagakan, BPBD OKU 188 orang, Polres OKU siaga 100 personil, dan TNI juga disiagakan. Untuk kondisi darurat, ada anggaran tidak terduga yang bisa digunakan. “Anggaran tidak terduga (emergency) Rp1,5 miliar, sudah ada yang terpakai. Nanti akan jadi kajian pada APBD perubahan 2024,” imbuhnya.
Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan OKU Aminilson menyebut, periode 2024 sudah ada belasan terjadi kasus kebakaran. Penyebab berbagai faktor, karena kompor meledak, karena korsleting listrik dan lainnya.
Termasuk kelalaian, seperti membuang puntung rokok sembarangan. Juga kebiasaan membuka lahan dengan cara dibakar, atau membakar sisa panen sekam padi. dengan alasan bisa membikin subur lahan. "Kita imbau kebiasaan negatif itu diubah," tandasnya.