LALAN, SUMATERAEKSPRES.ID – Pemerintah Desa Mulya Jaya, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kini fokus pada kegiatan Program Kampung Iklim (Proklim) mengingat Desa Mulya Jaya menjadi perwakilan Kabupaten Muba untuk ikut Proklim Tingkat Nasional.
“Total ada 56 desa Proklim se-Indonesia pesertanya, dan khusus Muba ada 2 perwakilan. Lomba Proklim ini diadakan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH),” kata Kepala Desa Mulya Jaya, Wahyu Fredi Saputra kepada koran ini, kemarin.
BACA JUGA:Puluhan Jaksa Tes Urine Mendadak: Kejari Muba Berkomitmen Cegah Bahaya Narkoba di Lingkungan Kerja
Untuk menunjang Proklim ini, pihaknya menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan, menanam toga (tanaman obat keluarga), dan sebagainya.
“Kami juga punya unit pembuatan pupuk organik (UPO) dari kotoran sapi. UPO ini bantuan dari DPR RI. Kami punya 7 ekor sapi yang dikandangkan di UPO ini,” tuturnya.
Selanjutnya kotoran sapi diolah menjadi pupuk organik dan dijual ke masyarakat petani. “Cuma sekarang kami kekurangan bahan kotoran sapi, makanya sementara kami hanya bisa produksi 4 bulan sekali. Sekali produksi sekitar 600 kg dan dijual Rp100 ribu per karung (50 kg),” cetusnya.
Di sisi lain,pihaknya juga mengembangkan UMKM dalam pemberdayaan masyarakat. Sejak dibantu mesin produksi tahun 2020 lalu, kini UMKM andalan yang khusus memproduksi roti tersebut kian berkembang mengisi produknya ke beberapa desa.
“Jadi sudah berkembang 4 tahun ini, namun memang masih kapasitas kecil karena produksi roti menyesuaikan permintaan. Selain itu ada masa expired sehingga produksi tidak bisa banyak,” ujarnya.
Dikatakan, UMKM tersebut kini dikelola oleh kelompok ibu-ibu PKK dan ikut memberikan PAD bagi Pemdes.
“Kami berharap UMKM ini dapat terus berkembang dan dipasarkan secara luas di Kecamatan Lalan ini. Selain roti, kami juga ingin mengembangkan produk lain seperti pisang sale,” bebernya.
BACA JUGA:Pj Bupati Bersama Pimpinan DPRD Tanda Tangani Pakta Integritas Pengesahan RAPBD Muba Tahun 2025
BACA JUGA:Fantastis, Muba Raih 2 Penghargaan Bergengsi di CNN Indonesia Awards 2024
Selain itu, pihaknya juga merehab balai desa, kantor desa. Bantuan PU, rehab atap masjid dan membangun gedung SMK.
Di sisi lain, karena di desa alat transportasi hanya bisa speedboat dan kendaraan bermotor, untuk transportasi bagi orang sakit Pemdes sediakan speed khusus bagi masyarakat kurang mampu yang harus dirujuk ke Palembang. "Angkutan speed ini gratis tanpa dipungut biaya," pungkasnya. (fad/lia)