AMERIKA-Argentina harus waspada dengan Kolombia. Final Copa America 2024 Senin pagi (157) bisa jadi antiklimaks untuk Lionel Messi dan kawan-kawannya. Tim Tango, julukan Argentina, di atas kertas memang berpeluang besar untuk kembali menjuarai Copa America dan membawa pulang trofi ke-16.
Namun, untuk bisa mengalahkan Kolombia pada final Copa America 2024 jelas bukan perkara gampang. Sebab, Los Cafeteros, julukan Kolombia sedang dalam motivasi tinggi untuk meraih gelar juara. Permainan Kolombia sedang dalam tren apiknya, mencatatkan rekor 28 laga tak terkalahkan. Pertemuan Argentina dan Kolombia akan jadi ajang adu taktik kedua pelatih seperguruan ini. Mereka memiliki guru yang sama dan pernah bekerja sama pula di masa lalu. Secara prestasi, pelatih Argentina, Lionel Scaloni sebagai junior lebih mentereng. Namun Lorenzo selaku senior juga bukan sembarang pelatih. Copa America 2024 ini merupakan final keempatnya dalam tiga tahun terakhir. Hal ini secara tidak langsung diakui Scaloni. “Kami belum pernah bermain melawan Kolombia dengan pelatih ini, tapi kami tahu ini juga bisa sangat sulit,” ucap Scaloni. Seandainya menang, maka Argentika akan melampaui prestasi Uruguay sebagai pemegang rekor. Argentina berhasil menyapu bersih turnamen tahun ini dengan hanya kebobolan satu gol. Kemudian lolos ke final setelah mengalahkan Kanada yang memang tidak diunggulkan. Sedangka Kolombia masuk final setelah di babak semifinal Copa America 2024 menghempaskan perlawanan Uruguay yang notabene pemegang juara terbanyak turnamen ini. Padahal hanya bermain dengan 10 pemain. Kolombia ingin mengulang catatan manis mereka saat 2001 meraih gelar juara. Adapun untuk head to head kedua tim, Argentina mengantongi kemenangan 25 kali, sedangkan Kolombia hanya 9 kali. Sisanya, 8 kali seri. Namun jika dilihat dalam 5 kali pertemuan terakhir, maka kekuatan Argentina dan Kolombia sudah berimbang. Argentina dan Kolombia masing-masing hanya bisa sekali meraih kemenangan saat mereka bentrok. Argentina menang 1-0 saat melawan Kolombia di Piala Dunia 2022. Sedangkan Kolombia menang 2-0 dari Argentina ketika Copa America 2019. Tiga kali lainnya berakhir seri.Dari data Opta, Argentina di atas kertas berpeluang juara 62,90 persen. Sedangkan Kolombia 37,10 persen. Meski begitu, untuk bentrok final di Hard Rock Stadium, Senin (15/7) pagi pukul 07.00 WIB, Argentina yang lebih diunggulkan tak boleh terlena. Apalagi, Lionel Messi yang telah pulih dari cedera kaki diperkirakan akan kembali bermain. Julian Alvarez yang tampil bagus ketika mengalahkan Kanada membuatnya tetap berada di susunan pemain menggantikan Lautaro Martinez. Sedangkan Kolombia, mereka tidak akan diperkuat bek Crystal Palace Daniel Munoz setelah kartu merahnya ketika melawan Uruguay. Pelatih Kolombia, Nestor Lorenzo mengaku sangat senang timnya bertemu Argentina di babak final Copa America 2024. “Sangat menyenangkan, saya akan bersaing dengan pemain yang saya temui selama karier saya dan yang sangat saya kagumi,” ungkap Lorenzo, yang pernah menjabat sebagai asisten dari pelatih Argentina saat ini, Lionel Scaloni. Soal absennya Daniel Munoz di final karena skorsing, Lorenzo khawatir pemain Kolombia lain juga bisa absen karena masalah medis. Dia ingin Tricolor (julukan Kolombia) bermain dengan kekuatan terbaik saat melawan Argentina. “Kami harus pulih dan tiba dalam kondisi terbaik. Kami harap tidak ada kabar apa pun dari tim medis, rasa sakit yang ada harus diobati. Saya pikir kami akan tiba (di final) dalam kondisi yang baik,” bebernya.
Kemenangan ini juga memperpanjang rekor tak terkalahkan Kolombia menjadi 28 pertandingan, 25 di antaranya di bawah asuhan Nestor Lorenzo sekaligus memecahkan rekor sebelumnya yaitu 27 pertandingan yang dibuat antara tahun 1992 dan 1994. “Seperti yang kami katakan, kami menjalani pertandingan demi pertandingan, sehingga sepak bola Kolombia berkembang,” jelas Lorenzo. (*/)
Kategori :