Penguatan Ekonomi Nasional di 2025: Menkeu Sri Mulyani Optimis

Jumat 12 Jul 2024 - 13:23 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

SUMATERAEKSPRES.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa pada tahun 2025, ekonomi nasional diproyeksikan terus mengalami penguatan yang signifikan.

“KEM PPKF 2025 dirumuskan agar selalu adaptif, fleksibel, responsif terhadap perkembangan, namun tetap kredibel dan berkelanjutan.

KEM PPKF harus terus menjaga daya tarik investasi dengan terus menjaga stabilitas dan prediktabilitas, memperbaiki pemerataan (ekualitas dan inklusivitas), serta harus berkelanjutan,” ujarnya melalui situs resmi Kementerian Keuangan.

Dengan komitmen kuat untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mengimplementasikan berbagai kebijakan inovatif, diharapkan pertumbuhan ekonomi dapat lebih tinggi dan berkualitas, menjadi fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang.

BACA JUGA:Hanya Satu Prajurit Meninggal Sakit, Pangdam II Sriwijaya Sambut Kepulangan Satgas Perbatasan

BACA JUGA:Membuka Akses Keuangan Pelosok Lewat EKI, OJK Usung Misi Kopi Sriwijaya Kembali Berjaya

Pertumbuhan ekonomi tahun 2025 diperkirakan berada di kisaran 5,1% - 5,5%.

Hal ini didukung oleh inflasi yang terkendali, penguatan hilirisasi sumber daya alam (SDA), pengembangan industri kendaraan listrik, dan digitalisasi yang diperkuat oleh perbaikan iklim investasi dan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Dengan mempertimbangkan risiko pasar keuangan global yang masih tinggi, yield SBN Tenor 10 Tahun diperkirakan berada di kisaran 6,9% - 7,3%, sementara nilai tukar Rupiah berada di rentang Rp15.300 - Rp16.000," jelasnya.

Inflasi diperkirakan terkendali di antara 1,5% - 3,5%. Di tengah ketidakpastian geopolitik yang masih berlanjut, harga minyak mentah Indonesia diperkirakan berada di USD 75 - 85 per barel; lifting minyak bumi mencapai 580 ribu - 601 ribu barel per hari; dan lifting gas sebesar 1.003 - 1.047 ribu barel setara minyak per hari.

Kebijakan fiskal tahun 2025 diarahkan untuk "Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan." Strategi ini ditempuh melalui dua pendekatan utama: jangka menengah-panjang dan jangka pendek.

BACA JUGA:Awal Mula Keris Jawa, Yuk Telusuri Jejak Prototipe dari Sriwijaya

BACA JUGA:Inilah 6 Pemain Sriwijaya FC Musim 2023-2024 yang Dipastikan Hengkang dan Kini Gabung Tim Lain!

Pendekatan Jangka Menengah-Panjang

Fokus pada penguatan SDM berdaya saing, hilirisasi dan transformasi ekonomi hijau untuk meningkatkan nilai tambah dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, penguatan inklusivitas untuk menghadirkan kesejahteraan yang berkeadilan, melanjutkan pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, serta penguatan kelembagaan dan simplifikasi regulasi.

Kategori :