PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Polemik pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) menggunakan pinjaman online (pinjol) masih menuai kontroversi. Apalagi pasca keluarnya pernyataan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy yang mendukung mahasiswa membayar UKT dengan pinjol.
Soal polemik pembayaran UKT menggunakan pinjol ini, Universitas Sriwijaya menekankan dan tidak mengharapkan para mahasiswa baru nekat menggunakan uang pinjol untuk biaya kuliah. Wakil Rektor I Unsri Bidang Akademik, Rujito Agus Suwignyo bahkan melarang mahasiswa baru membayar uang UKT pakai pinjol.
"Tentunya pinjol merupakan hal yang tidak baik dan harapan kami hal-hal seperti itu tidak terjadi di Universitas Sriwijaya. Kami pun sangat tidak mendukung jika ada kegiatan (pinjol) seperti itu," tegasnya.
Kalaupun jika nanti ada mahasiswa baru mengalami kesulitan ekonomi membayar UKT, diharapkannya segera melapor. Tentunya jika ada laporan, maka pihaknya akan memberikan beragam solusi terbaik bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi. “Terpenting jangan sampai mahasiswa baru menggunakan dan meminjam uang dari pinjol untuk membayar UKT. Jadi kalau ada mahasiswa kami yang kesulitan ekonomi silahkan hubungi pihak Unsri,” lanjutnya.
BACA JUGA:Inilah 10 PTN dengan UKT Jalur Mandiri Termahal di Indonesia, Cek Juga Dana Kuliah SNBT Disana
Unsri pun siap membantu mereka, misalnya menurunkan biaya UKT atau dengan program beasiswa. Unsri juga tidak menaikkan biaya UKT pada tahun 2024. Jadi biaya UKT masih tetap sama. Seperti UKT 1 Rp500 ribu per-semester dan UKT 2 Rp1 juta per-semester. "Dari 42 persen mahasiswa yang kami terima berasal dari penerima KIPK (Kartu Indonesia Pintar Kuliah atau KIP-Kuliah),” tuturnya. KIPK itu adalah mahasiswa yang mendapatkan dana tiap bulan dari pemerintah.
Diketahui, Unsri resmi mengumumkan hasil seleksi Mandiri (SM) pada Senin (8/7). Pelaksanaan seleksi sudah dilakukan sejak 4 Juni 2024 lalu. Jalur Mandiri ini merupakan seleksi terakhir penerimaan mahasiswa baru Unsri tahun 2024. "Dalam SM tahun ini kami menyeleksi sebanyak 7.140 peserta dan yang menghadiri tes sekitar 93,7 persen peserta," sampainya.
Dikatakan, sesuai kuota yang disediakan Unsri, untuk jalur SM ini sebanyak 30 persen maksimum dari daya tampung 8.960 calon mahasiswa. “Dengan demikian pada jalur ini yang lulus sebanyak sebanyak 3.069 calon mahasiswa," pungkasnya.