JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebanyak 13.383 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sekolah umum mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) secara nasional. Guru PAI dituntut untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitasnya saat mengajar peserta didik.
PPG nasional itu berlangsung dengan dua angkatan (batch). Untuk tahapan PPG Batch I telah dimulai sejak akhir Juni lalu. Pendalaman materi dilakukan mulai 1 Juli hingga 3 Agustus.
Dijadwalkan Batch I selesai pada awal November. Sementara untuk Batch II digelar mulai awal Agustus mendatang dengan pendalaman materi pada pertengahan Agustus dan keseluruhan tahapan selesai pada pertengahan Desember 2024.
Direktur Pendidikan Agama Islam Kemenag M Munir menjelaskan, pendidikan profesi yang diikuti ribuan guru PAI itu digelar dengan sistem daring. Melibatkan 48 Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidik dan Kependidikan (LPTK) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Ia menilai, PPG adalah program yang sangat strategis dalam rangka meningkatkan kualifikasi tenaga pendidik agar semakin kompeten. Kompetensi dan profesionalitas adalah modal utama yang harus dimiliki para guru PAI.
"Di tengah perkembangan teknologi digital saat ini, guru harus bisa lebih adaptif dan transformatif. Pola pengajaran PAI tak bisa lagi dengan cara konvensional, tapi perlu dipadu dengan teknologi terkini agar menarik dan mudah dipahami,” ujar Munir di Jakarta, Kamis (4/7).
Dengan besarnya tujuan PPG ini, Munir berharap para guru PAI bisa mengikuti dan memanfaatkan secara optimal program tersebut. Sebab dalam PPG ini, guru PAI juga dilatih untuk berpikir kritis (critical thinking) serta merumuskan pemecahan masalah (problem solving).
Selain itu, para guru juga diajak untuk berpikir terbuka agar memiliki pola pengajaran yang inovatif. Bahkan pada PPG tahun 2024, Kemenag juga menambah fitur baru pada learning management system (LMS), yaitu melengkapi komponen aplikasi plagiarism checker (turnitin).
BACA JUGA:Mulai Juli! 3 Tunjangan Bagi Guru PNS dan PPPK Ini Akan Cair, Cek Siapa Saja Penerimanya
BACA JUGA:Guru PNS dan PPPK Dapat Bonus Juli Nanti, Ini Kriteria Penerimanya
Dengan inovasi itu, maka dalam pengerjaan tugas peserta PPG tidak bisa copy paste atau melakukan plagiat dan harus murni dari pemikiran/karya sendiri.
“Penambahan itu bagian komitmen Kemenag untuk menciptakan guru-guru peserta PPG lebih berkualitas, jujur dan berdaya saing. Dari LMS ini, penilaian hasil PPG akan lebih terukur sehingga lebih memudahkan mitigasinya,” ujar Wakil Ketua Panitia Nasional PPG tersebut. (*/)