Namun, sayangnya, banyak orang justru kehilangan motivasi karena metode yang kurang tepat atau pola pikir yang salah.
Ketika tujuan tidak tercapai, mereka bisa merasa frustasi dan kesehatan mentalnya terganggu.
Anton membahas tiga tipe fitness goals yang bisa menjadi acuan dalam perjalanan fitness seseorang:
1. Body Composition Goals
Berfokus pada komposisi tubuh seperti mengurangi lemak dan meningkatkan massa otot. Contoh: ingin mengecilkan perut atau membentuk otot punggung.
2. Performance Goals
Berfokus pada performa seperti kekuatan dan daya tahan. Contoh: ingin bisa squat 200 kg atau meningkatkan vertikal jump.
3. Health and Longevity Goals
Berfokus pada kesehatan dan umur panjang. Contoh: ingin mengurangi risiko diabetes atau mengurangi sakit punggung.
BACA JUGA:Tilep Dana Desa Rp 400 Juta, Kades Meghanggin Tersangka Langsung Dijebloskan ke Penjara
Meskipun ada tiga tipe goals yang berbeda, mereka saling terkait satu sama lain.
Misalnya, seseorang yang ingin meningkatkan performa squat juga perlu meningkatkan massa otot kaki, yang merupakan bagian dari body composition goals.
Demikian juga, menjaga kadar lemak tubuh untuk kesehatan terkait dengan komposisi tubuh.
Anton menekankan bahwa setiap orang memiliki latar belakang, pengalaman, pola pikir, dan nilai hidup yang berbeda-beda, sehingga satu goals bisa lebih dominan daripada yang lain.
Misalnya, seorang binaragawan mungkin lebih fokus pada komposisi tubuh, sementara seorang atlet angkat berat lebih fokus pada performa.