Terkejut Raja dan berkata. “Apa syaratnya,”
,”Syaratnya adalah saya harus duduk di singgasana Baginda Raja dan Baginda Raja harus duduk di bawah bersama para ulama,” jawab Abu Nawas
Karena penasaran dan ingin tahu terhadap jawaban dari pertanyaannya, Raja Harun Ar-Rasyid pun menuruti permintaan Abu Nawas.
Setelah menduduki Singgasana Baginda Raja Harun Ar-Rasyid Abu Nawas berkata dengan lantang.
BACA JUGA:Tradisi Mandi di Sungai Komering: Kebiasaan yang Tak Luntur Meski Ada PDAM!
BACA JUGA:Mengenal Senjata Tradisional Papua: Belati Tulang Kasuari, Warisan Budaya dan Fungsinya
“Kalau Baginda ingin tahu Allah sedang apa sekarang. Maka saksikanlah. Allah sedang mengangkat Abu Nawas menjadi Raja dan Harun Ar-Rasyid menjadi rakyat biasa,” ujarnya
Sontak saja Baginda Raja tertawa mendengar ucapan Abu Nawas. Para ulama dan tamu undanganpun ikut tertawa.
Mereka baru paham, jawaban Abu Nawas itu memiliki makna yang sangat mendalam. Bahwa apa yang dilakukan semua manusia adalah kehendak Allah SWT.
“Pintar sekali Kamu Abu Nawas kamu malah memanfaatkan pertanyaan ini untuk bisa duduk di atas Singgasana ku. Tapi memang benar, yang kamu katakan itu benar, maka aku pun tidak bisa marah kepadamu,” ujar Baginda Raja.
Raja Harun Ar-Rasyid pun terpana dengan kecerdasan Abu Nawas. Raja memberikannya hadiah untuk Abu Nawas.