Dalam kehenuingan itu, baginda raja teringat dengan sosok Abu Nawas. Dia memerintahkan pasukannya memanggil Abu Nawas ke istana.
BACA JUGA:Bidar: Tradisi Abadi Masyarakat Sumsel di Sungai Musi, Warisan dari Sriwijaya
Bersegeralah pengawal pergi menuju tempat tinggal Abu Nawas. Parahnya, saat itu Abu Nawas sedang tidak berada di rumah.
Abu Nawas berada di warung para pengawal itu pun langsung berangkat menuju warung. “Abu Nawas kamu dipanggil menghadap baginda raja sekarang juga,” ujar salah satu pengawal.
Karena perintah baginda raja yang memintanya segera menghadap, maka dengan pakaian seadanya Abu Nawas bergegas menuju istana.
Sampai di istana terlihat beberapa ulama sedang berkumpul. “Kemarilah Abu Nawas,”panggil baginda raja.
BACA JUGA:Karung Goni: Warisan Tradisional yang Mulai Langka, Tetap Punya Banyak Kegunaan
BACA JUGA:Asal Usul dan Makna Tradisi Sedekah Ramo, Simbol Semangat Gotong Royong dan Kepedulian di Muratara
Sambil sedikit membungkukkan badan, Abu Nawas bergegas ke depan sambal terus menyapa para ulama. Karena penasaran, belum sempat Abu Nawas duduk sempurna tanpa basa-basi Baginda Raja bertanya kepada Abu Nawas
“Saya mau menguji kecerdasanmu apakah kamu bisa menjawabnya atau tidak para ulama di sini tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan saya loh,” ujar baginda raja.
Abu Nawas kaget. “Wahai Baginda Raja yang mulia beliau beliau ini adalah ulama yang berilmu agama tinggi sedangkan hamba hanyalah orang biasa tidak pantas rasanya kalau saya yang menjawabnya sahut Abu Nawas namun jika berkenan pertanyaan Seperti apakah yang Paduka tanyakan,” sambung Abu Nawas
“Kira-kira, Allah sedang apa ya sekarang. Tadi saya sudah bertanya. Tak ada satupun yang bisa menjawabnya. Abu Nawas apakah kamu tahu Allah sedang apa sekarang,” tanya raja penasaran.
BACA JUGA:Lemang Terbang, Tradisi Unik Sedekah Bumi Puyang Burung di Desa Kertayu Muba, Ini Sejarahnya
Abu Nawas terdiam mendengar pertanyaan Baginda Raja. “Saya bisa menjawabnya Baginda tetapi ada syaratnya,” ujar Abu Nawas