Abu Nawas Kembali berkata. "Pada intinya semua angka pasti ada awalnya. Entah itu angka 5, angka 4 ataupun angka 10. Angka-angka itu ibaratkan alam semesta ciptaan Allah. Apabila kamu bertanya siapa yang menciptakan Allah? Sama dengan saya bertanya darimana angka 1 itu berasal? Kamu pasti tidak akan bisa menjawabnya,” tegas Abu Nawas.
Pria asing itu pun hanya bisa terdiam an mengakui kecerdasan Abu Nawas.
"Jawaban pertanyaanku yang pertama masuk akal juga,” ujarnya.
“Untuk pertanyaanku yang kedua, kalian sebagai Muslim pasti meyakini, kelak di surga tidak akan berak dan kecing. Padahal disana kalian makan dan minum setiap hari. Mana mungkin itu bisa terjadi, jelaskan padaku," pinta pria asing itu.
"Baik. Selama kamu dalam kandungan ibumu, tentunya kamu makan dan minum bukan. Karena menurut ilmu medis, bayi dalam kandungan memakan sesuatu yang dimakan ibunya. Lalu selama kamu dalam kandungan ibumu selama 9 bulan, apakah kamu pernah berak atau kencing?," tanya Abu Nawas.
BACA JUGA:Tips Keharmonisan Rumah Tangga Ala Rasulullah
BACA JUGA:Tiga Doa Jibril Diamin Rasulullah
Lagi-lagi pria asing tidak dapat berkata apa-apa. Pertanyaan kedua dijawab dengan mudah oleh Abu Nawas.
"Baik saya terima jawabanmu. Sekarang pertanyaan terakhir, kalian sebagai Muslim pasti meyakini, jika syaitan terbuat dari api. Neraka juga terbuat dari api. Yang membuat saya heran, katanya syaitan akan disiksa dengan api neraka. Mana mungkin api bisa menyakiti api. Itu hal konyol yang perna saya dengar," kata pria asing.
"Bisakah kamu menjelaskannya?," tanya pria asing.
"Sebelum saya menjawab pertanyaan yang terakhir, kamu harus berjanji. Apapun jawabannya, kamu tidak boleh marah," pinta Abu Nawas.
"Tentu dong, saya tidak akan marah. Apalagi jawabannya masuk akal," ujar pria asing.
Tiba-tiba, Sekuat tenaga Abu Nawas menampar pria asing itu dengan sangat keras.
Baginda raja dan pria yang menyaksikan itu terkejut dibuatnya.
"Hei apa-apaan ini. Kalau tidak mampu menjawab jangan emosi dong. Apalagi sampai main pukul kaya gini," protes pria asing itu.
"Siapa yang emosi. Itu tadi adalah jawaban saya. Apakah kamu merasakan sakit?," tanya Abu Nawas.