"Paduka percaya adanya tuhan, bisakah Paduka menjawab 3 pertanyaanku?," tanya pria asing.
Ditantang demikian raja tak bergeming. "Silahkan," jawabnya.
"Pertama, pria Islam dan seisinya adalah ciptaan Allah. Lalu siapakah yang menciptakan Allah. Bukankah sesuai teorinya yang ada pasti ada penciptanya?,"
"Pernyataan kedua, didalam surga manusia tidak akan berak atau pun kencing. Padahal mereka makan dan minum setiap hari. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?," tanyanya lagi.
"Terahir, pria Islam meyakini kalau syaitan terbuat dari api. Tapi katanya syaitan akan disiksa dengan api neraka. Mana mungkin api bisa menyakiti api?,”
BACA JUGA:6 Cara Menghindari Kemiskinan Ala Rasulullah
BACA JUGA:Amalan dan Doa yang Dianjurkan Saat Melewati Kuburan Menurut Sunnah Rasulullah SAW
Mendengar pertanyaan itu Baginda Raja hanya terdiam. Bisa saja ia menjawab berdasarkan Al Quran dan Hadist. Tapi pria yang dihadapi tidak percaya adanya tuhan, tentu harus dijawab pula dengan logika.
Mendapati Raja yang masih terdiam, salah satu menterinya bergegas mendekati Baginda Raja. Ia pun membisiki raja.
"Mohon ampun Paduka, kalau soal beginian, serahkan saja pada Abu Nawas," bisik menteri.
Usulan menterinya itu disetujui Baginda Raja. Maka dipanggil Abu Nawas ke istana. Singkat ceritanya tibalah Abu Nawas.
Ia langsung dipersilahkan duduk tepat di samping raja.
"Ada apa yang mulia. Kenapa tiba-tiba memanggil hamba?," tanya Abu Nawas.
"Begini Abu Nawas, pria asing ini tidak percaya adanya tuhan. Dia mengajukan 3 pertanyaan, tetapi jawabannya harus masuk akal," kata Baginda Raja.
Sepintas Abu Nawas menatap pria asing itu.
"Ooh ini prianya yang bikin gempar seisi Kota Bagdad," pikir Abu Nawas.