"Kami sudah cek dan benar memang ada penarikan, itu uang koperasi kalau tidak salah. Uang dan motor itu kini masih hilang,” cetusnya.
Sampai akhirnya Selasa (25/6), Jasmadi mendapat kabar polisi berhasil menangkap salah satu pelakunya di Batam. Sementara istri dan anak korban, saat ini sudah pulang kampung ke Lampung Utara. “Keluarga sangat shock dan stres,” katanya.
Jasmadi mengapresiasi pihak kepolisian, yang telah berhasil menangkap salah satunya. Mereka berharap, 2 pelaku lainnya segera ditangkap.
Termasuk jika ada pihak lain yang mengetahui dan terlibat. “Sehingga tabir ini terungkap. Semoga semua bisa ditindak sesuai ketentuan yang berlaku, karena kita melihat ini sudah direncanakan dan sadis," tukasnya.
“Setelah selesai autopsi, jenazah korban akan segera dibawa ke Lampung Utara untuk dimakamkan,” pungkas Jasmadi.
Di bagian lain, pegawai Indomaret yang bersebelahan dengan TKP, mengatakan Distro Anti Mahal itu sudah tutup sejak sekitar 2 minggu lalu. “Tidak tahu siapa nama yang punya,” akunya.
Begitupun sekuriti kantor Pegadaian, yang berada di sebelah kiri Distro Anti Mahal. Candra mengaku tidak kenal dan tidak tahu nama pemilik distro itu.
"Saya gantikan teman Pak di sini, jadi kurang tahu juga tutupnya sudah berapa lama," tukasnya.
BACA JUGA: 2 Pelaku Pembunuhan di Terminal Pasar Satelit Menyerahkan Diri, Sebut Masa Garansi Perbaikan Motor
BACA JUGA:Kasus Pembunuhan Bayi oleh Ibunya, Kokom, Pengungkapan dan Dampak Sosial
Sementara pengelola kedai bakso di seberang distro, Rani, juga menyebut tidak mengenal dan tidak tahu pemilik Distro Anti Mahal.
“Cuma pegawainya saja kadang pesan makanan, kadang kami antarkan ke sana. Tapi kalau pemiliknya gak tahu, cuma orangnya masih muda,” tukasnya. (kur/air)