Lalu, korban Wijaya masih berusaha pulang ke rumah mengantarkan anaknya. Selanjutnya dia dibawa keluarganya ke RS Muhammadiyah Palembang. “Namun kemudian meninggal dunia,” imbuh Alex.
Dari serangkaian peristiwa yang terjadi ini, sambung Alex, pihaknya sudah mengamankan pelaku RF. Korban dari keributan ini disebutnya ada 5 orang yang terluka, 1 di antaranya tewas. “Total ada 4 pelaku, dengan pelaku utamanya ET. Para pelaku ini memiliki peran berbeda, tapi terlibat dalam keributan dan penusukan kepara korban," tegasnya.
Kepada ketiga pelaku lain yang masih buron, Alex mengimbau untuk segera menyerahkan diri. Sebab anggotanya di lapangan masih terus melakukan pengejaran. “Sebelum kami berikan tindakan tegas dan terukur, bila membahayakan anggota kami di lapangan," tegasnya lagi.
Istri almarhum Wijaya, Nurul Fadillah, menuturkan malam itu suaminya baru saja pulang dari jualan. Lalu hendak berbelanja di sekitar lokasi kejadian, mengajak anak mereka. Tak lama dari itu, suaminya pulang diantar 2 warga.
“Sempat balik ke rumah usai ditusuk pelaku. Melihat celananya penuh darah dan banyak tetesan darah, saat itu juga langsung saya bawa ke rumah sakit. Tapi suami juga tidak menceritakan apa yang terjadi,” kenang Nurul. Dalam perawatan di rumah sakit, Wijaya menghembuskan nafas terakhirnya.
Terpisah, Hendri selaku ayah korban Rio, mengatakan 4 pelaku itu membawa senjata tajam jenis pedang, pisau, dan celurit. Sehingga anaknya dan teman-temannya, kalah tenaga dan peralatan dalam keributan itu. “Anak saya luka di kepala, dapat 6 jahitan,” ucapnya.
Informasi yang didapat Hendri, para pelaku berasal dari Sungki, Kecamatan Kertapati, Palembang. Bukan warga di sekitar danau belakang DPRD Kota Palembang. (*)
AMANKAN: Pelaku RF (tengah) yang sudah diamankan Polsek SU I Palembang, atas keributan yang terjadi.-FOTO IST