MEKAH, SUMATERAEKSPRES.ID - Kabar baik untuk Indonesia. Pemerintah Arab Saudi telah memberikan kepastian kuota jemaah haji untuk tahun depan. Jumlahnya sebanyak 221.000 orang.
Kepastian itu didapat saat Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menghadiri tasyakuran penutupan penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 dan pemberian kuota untuk musim haji 1446 H/2025.
Acara itu digelar Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi di Mekah. Dihadiri para pimpinan delegasi haji dari berbagai negara. Menag mengapresiasi kebijakan Arab Saudi yang dengan cepat telah mengumumkan kuota jemaah haji tiap negara.
“Dengan begitu, proses persiapan penyelenggaraan haji juga bisa dilakukan lebih cepat," jelasnya. Menag menilai, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini sukses dan jauh lebih baik dari sebelumnya. Indikatornya, pertama pelayanan jemaah pada fase kedatangan berjalan lancar.
Kuota jemaah haji reguler sebanyak 213.320 jemaah terserap optimal, hanya menyisakan 45 jemaah yang tidak bisa digantikan karena proses pemvisaan sudah ditutup. "Ini angka kuota tidak terserap yang terkecil dalam lebih 10 tahun penyelenggaraan ibadah haji," sebut Menag.
Kedua, proses pelayanan jemaah pada fase kedatangan juga berjalan lancar, baik di Medinah maupun Mekah. Jemaah bisa mendapatkan layanan katering, transportasi, akomodasi, termasuk perlindungan jemaah, dan bimbingan ibadah.
BACA JUGA:Jumlah Klinik Haji di Sumsel Akan Ditambah untuk Kemudahan Jemaah, Ini Kata Ketua Perdokhi Sumsel!
BACA JUGA:Jemaah Kembali ke Mekah, Evaluasi Pelaksanaan Haji 2024, DPR Bentuk Pansus
"Layanan fast track untuk kali pertama di tiga embarkasi, Jakarta, Solo, dan Surabaya juga berjalan lancar," lanjutnya. Layanan katering bahkan bisa tetap diberikan hingga jelang puncak haji. Ini juga kali pertama dilakukan dalam kuota normal, setalah sebelumnya diterapkan pada 2022.
Indikator ketiga, proses puncak ibadah haji berjalan lancar. Mobilisasi jemaah ke Arafah, lalu Muzdalifah dan Mina tanpa kendala. “Skema murur atau melintas di Muzdalifah banyak mendapat apresiasi. Jemaah bisa diberangkatkan lebih awal, jam 07.37 WAS sudah tidak ada di Muzdalifah," bebernya.
Ada pun terkait keluhan sejumlah jemaah, khususnya terkait ketersediaan ruang di Mina yang hanya 0.8 meter persegi per orang, hal ini akan jadi bagian dari evaluasi. "Mina dari dulu seperti itu. Sejak kuota kembali normal pada 2017, isunya selalu soal kepadatan. Karenanya, menerima tambahan kuota selalu menjadi berkah sekaligus tantangan," ucap dia.
Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah berharap kerja sama lintas pihak ini terus berlangsung di masa mendatang. Dia juga sekaligus mengumumkan bahwa masa umrah segera dimulai dengan penerbitan visa umrah.
Sebab, mulai 22 Juni, jemaah kloter 1 gelombang pertama asal Indonesia akan mulai tiba di Tanah Air. Sejak kemarin, yang mengambil Nafar Awal sudah tiba di hotel-hotel tempat menginap di Mekah. Di Mina tersisa para jemaah yang mengambil Nafar Tsani. Mereka tersisa sehari untuk melakukan lontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah.
BACA JUGA:Naik Haji, Cak Lontong Beri Pujian ke Petugas, Simak Pernyataannya