SUMATERAEKSPRES.ID - Parenting tidak hanya sekadar kewajiban, tetapi juga refleksi dari nilai-nilai dan budaya yang terus berkembang dalam masyarakat.
Perubahan zaman, terutama melalui kemajuan teknologi dan pemahaman yang lebih mendalam tentang perkembangan anak, telah mengubah cara orangtua memandang dan mendidik anak-anak mereka.
Metode-metode lama yang pernah dianggap efektif kini sering kali dipertanyakan, bahkan dianggap tidak lagi relevan atau bahkan berpotensi merugikan dalam konteks pola asuh modern. Berikut adalah lima poin yang mencerminkan evolusi parenting di zaman sekarang.
1. Transisi dari Pendidikan Otoriter ke Pendekatan Demokratis
Di masa lalu, pendidikan otoriter sering kali dianggap sebagai cara yang efektif untuk menjaga kedisiplinan anak-anak. Pendekatan ini menekankan pada aturan yang ketat dan kontrol yang kuat dari orangtua.
Namun, dalam pola asuh modern, pendekatan otoriter semakin ditinggalkan karena dianggap menghambat eksplorasi kreatif dan perkembangan pribadi anak.
Orangtua modern lebih memilih pendekatan demokratis, yang menekankan pada komunikasi terbuka, kerja sama dalam pengambilan keputusan, dan pemberdayaan anak untuk memahami konsekuensi dari pilihan mereka sendiri.
BACA JUGA:Peran Orang Tua dalam Edukasi dan Memperkenalkan Proses Kurban kepada Anak, Yuk Pelajari!
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tahu, Ini Loh 3 Manfaat Asuh Anak dengan Tegas!
2. Menggantikan Hukuman Fisik dengan Pendidikan Berbasis Pengertian
Praktik memberikan hukuman fisik pada anak-anak telah menjadi semakin kontroversial dan tidak lagi dianggap sebagai metode yang efektif dalam mendidik.
Di masa lampau, hukuman fisik diterapkan sebagai sarana untuk menegakkan kedisiplinan dan memperkuat norma-norma keluarga. Namun, studi dan pemahaman baru tentang psikologi anak menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat berdampak negatif pada perkembangan emosional dan mental anak.
Orangtua modern lebih memilih pendekatan yang lebih positif dan pedagogis, seperti memberikan konsekuensi yang terkait dengan perilaku anak dan mengajarkan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai dan norma keluarga.
3. Fleksibilitas Peran Gender dalam Keluarga
Peran gender dalam parenting tradisional sering kali terpolarisasi, dengan ekspektasi yang jelas terhadap maskulinitas dan femininitas. Namun, dalam pola asuh modern, konsep ini menjadi lebih fleksibel dan responsif terhadap keragaman gender anak-anak.