SUMATERAEKSPRES.ID - Kopassus, singkatan dari Komando Pasukan Khusus, adalah bagian dari Komando Utama Tempur TNI Angkatan Darat yang terkenal dengan keahlian khusus mereka dalam bergerak cepat di berbagai medan, menembak dengan presisi, pengintaian, dan operasi anti-teror.
Kopassus resmi didirikan pada 16 April 1952 dan dikenal atas keterlibatannya dalam berbagai operasi penting, termasuk penanganan gerakan separatis dan operasi pembebasan sandera.
Latar Belakang Pembentukan Kopassus
Sejarah Kopassus dimulai pada Juli 1950 saat terjadi pemberontakan di Maluku oleh Republik Maluku Selatan (RMS).
Pimpinan Angkatan Perang Republik Indonesia segera mengerahkan pasukan untuk menumpas pemberontakan tersebut.
BACA JUGA:Modernisasi dan Ketangguhan TNI AU: Menjaga Langit NKRI, Respons Cepat Terhadap Ancaman Udara Asing
Berdasarkan Instruksi Palima Tentara dan Teritorium III No.55/Instr/PDS/52 tanggal 16 April 1952, terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III yang kemudian menjadi cikal bakal Kopassus. Tanggal ini kemudian dipilih sebagai hari kelahiran resmi Kopassus.
Keahlian Khusus dan Pelatihan
Kopassus dibentuk untuk menghadapi berbagai tantangan keamanan Indonesia, termasuk pemberontakan dan ancaman separatisme. Pelatihan awal para anggota dimulai dengan Tahap Basis di Pusat Pendidikan Pelatihan Khusus di Batujajar, Bandung.
Di sini, calon anggota dilatih keterampilan dasar seperti menembak, teknik dan taktik tempur, operasi raid, perebutan cepat, serangan unit komando, navigasi darat, dan berbagai keterampilan lain yang diperlukan untuk menjadi prajurit komando.
Selain keterampilan dasar, calon prajurit Kopassus juga harus melewati pelatihan menjadi pendaki serbu, survival di hutan, penjejakan, dan anti-penjejakan.
Pelatihan survival menuntut mereka untuk mampu bertahan hidup di hutan dengan keterampilan yang mereka pelajari.
Ketangguhan prajurit Kopassus tidak lepas dari pendidikan dan pelatihan yang intens dan menguras fisik serta mental.