SUMATERAEKSPRES.ID - Siapa yang tak kenal dengan tanaman sorgum. Tanaman ini merupakan tanaman biji-bijian asal benua Afrika. Budidaya tanaman sorgum kini sudah ada di Kabupaten OKU Selatan, tepatnya di Kecamatan Buay Rawan.
Tanaman biji-bijian ini bisa menjadi alternatif tanaman pangan pengganti beras. Sahril Abizar, Saiful, Anjar dan dibantu Erwin asal Kabupaten Muba, mereka merupakan orang-orang pertama, perintis budidaya sorgum di OKU Selatan.
BACA JUGA:Hama dan Penyakit yang Menyerang Tanaman Sorgum, Begini Cara Mengatasinya
BACA JUGA:Iklim Picu Penurunan Produktivitas Tanaman Pangan
Sahril Abizar menceritakan asal muasal dirinya terinspirasi untuk mengembangkan pertanian sorgum ini. ''Semua ini berangkat dari informasi berita pengembangan budidaya sorgum oleh Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri Retno Masudi di wilayah NTT,'' ujarnya.
Dikatakan, tanaman sorgum ini salah satu komoditi pertanian yang bisa menjadi alternatif untuk ketahanan pangan di Indonesia. ''Selain itu budidaya pertanian sorgum ini sebagai langkah mendukung program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) dalam memanfaatkan lahan kosong,'' ujarnya.
Sahril mengatakan, saat melihat informasi itu, mereka langsung terinspirasi. ''Kebetulan kita ada lahan kosong yang bisa dimanfaatkan, dan dibantu pak Erwin sebagai supplier bibit, bulan September kemarin kita melakukan penanaman di lahan 1,5 hektare," ungkapnya.
Bicara mengenai sorgum, dijelaskannya salah satu komoditi pertanian yang sangat menjanjikan untuk seluruh masyarakat. Karena dari segi perawatan cukup ringan, sedangkan hasil keuntungan bisa berlipat.
Dicontohkannya, untuk lahan 1,5 hektare yang ditanamnya menghabiskan bibit kurang lebih Rp600 ribu. Sedangkan biaya perawatan seperti pupuk dan herbisida menghabiskan biaya sekitar 1,4 juta.
BACA JUGA:Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel
BACA JUGA:Tekan Inflasi, Ini Cara Warga PALI Budidayakan Tanaman Pangan
"Sedangkan hasil, untuk kalkulasi 1,5 hektare ini bisa mengahasilkan sorgum 4-8 ton. Dengan harga Rp2.500 per kilo. Kalkulasi keuntungan bisa mencapai Rp16 jutaan," ujarnya.
Tak hanya itu, yang lebih menguntungkan dari tanaman sorgum ini, tidak hanya buahnya bisa dijual. Namun batangnya juga bisa dijual dengan harga Rp250 per kilo. Dimana untuk lahan 1,5 hektare menghasilkan 30 ton batang sorgum.
''Batang sorgum ini, bisa dimanfaaatkan untuk makanan dan minuman jus. kemudian juga dicacah untuk menjadi makanan ternak," bebernya. Menariknya lagi, untuk tanaman sorgum ini dalam satu tahun bisa dilakukan panen 3-5 kali tergantung perawatan.
BACA JUGA:Banyuasin Dukung Peningkatan Produksi Pangan Nasional Melalui Perluasan Areal Tanam