Dia memenangkan 11 pertandingan, tanpa kalah dan tidak pernah seri.
Guru catur dan penulis catur Bruce Pandolfini menyebutkan penghancur dunia catur.
Dan pada Turnamen 1964 juga menghasilkan game legendaris lainnya, melawan Grandmaster Robert Byrne, bahkan Byrne menyebut pertandingan itu adalah salah satu serangan balik yang brilian.
Kepercayaan diri yang tinggi adalah salah satu sikal yang dikenal dari Fischer dan membuat khawatir orang-orang disekitarnya.
Byrne sempat menyarankan kepada Fischer untuk menemui psikiater, namun ditolaknya mentah-mentah.
Bahkan dengan angkuhnya, Fischer mengatakan seorang psikiater harus membayarnya untuk mendapatkan hak istimewa untuk “meneliti” otaknya. Berbagai tuntutan aneh pun mulai muncul dari Fischer.
Mulai dari permintaan akan penerangan khusus, tempat duduk khusus, dan memastikan semua tenang saat pertandingan yang dilakoninya.
Keluhannya pun semakin menjadi-jadi, bahkan sempat menuding lawan mencoba meracuni makanannya, bahwa kamar hotelnya disadap, dan orang Rusia berkolusi di turnamen dan mengatur undian untuk dirinya.
BACA JUGA:Mahasiswa Desak Tutup Diskotik Berkedok Hotel di Lubuklinggau, Ini Yang Mereka Sampaikan!
Dia pun mulai takut terbang dan mengira Rusia mungkin menyembunyikan jebakan di pesawat. Kekhawatiran berlebih itu membuat Fischer semakin sedikit mengikuti pertandingan.
Fischer juga kerap menarik diri dari persaingan selama berbulan-bulan.
Bahkan sempat digosipkan takut kalah karena perilakunya itu.
Namun faktanya, Fischer selalu kembali bermain pada level yang tidak dapat disamai oleh siapa pun.
Tercatat sebelum pertandingan melawan Spassky di Reykjavik, Fischer memenangkan 20 pertandingan berturut-turut melawan Grandmaster catur lainnya.
Bahkan Fischer juga menyelesaikan buku "My 60 Memorable Chess Games". Ini merupakan sebuah buku koleksi klasik yang wajib dibaca oleh para pemain catur serius.
Fischer akhirnya berhasil mengalahkan Spassky musuh bebuyutannya, pemain catur asal Rusia dan pemegang gelar juara dunia itu dikalahkannya pada 1972.