ASDP Berhasil Pacu Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Selasa 11 Jun 2024 - 22:11 WIB
Reporter : Rendi
Editor : Rendi

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sudah lebih dari enam tahun PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menempuh transformasi digital dalam proses bisnis perusahaan yang berdampak signifikan. Tidak hanya mendongkrak kinerja perusahaan, digitalisasi bisnis turut memperlancar konektivitas antarwilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui layanan sektor logistik dan pariwisata.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menyampaikan bahwa salah satu wujud nyata kesuksesan transformasi digital proses bisnis yang menjadi milestone di ASDP ialah implementasi sistem pemesanan tiket secara online melalui platform Ferizy sejak Mei 2020.

"Tentu merubah mindset dan budaya masyarakat untuk beralih ke digital bukanlah proses yang instan. Namun, kami meyakini bahwa penerapan digitalisasi tiket melalui Ferizy adalah keniscayaan, karena ini komitmen ASDP untuk membawa peradaban dan layanan penyeberangan yang modern," tuturnya.

Saat ini, ASDP mencatat jumlah pengguna aplikasi maupun web Ferizy telah mencapai 2,32 juta pengguna. Hal ini juga menjadi bukti nyata bahwa transformasi digital di ASDP telah berjalan dengan baik dan sukses.

Shelvy mengungkapkan, penerapan tiket online melalui Ferizy memberikan banyak manfaat bagi konsumen. Pengguna kini dapat menikmati kemudahan dalam proses pemesanan tiket, yang berkontribusi pada perjalanan yang lebih nyaman, aman, dan lancar. "Dengan adanya sistem ini, kami tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan kami," kata Shelvy lagi.

BACA JUGA:Pertahankan Kinerja Positif, ASDP Cetak Laba Bersih Tertinggi Sepanjang Sejarah

BACA JUGA:Penerapan Delaying Sistem Buffer Zone ASDP Selama Mudik, Catat Titik-titik Berikut!

Ia menegaskan bahwa transformasi digital merupakan upaya ASDP untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan efisiensi di sektor transportasi dan logistik, serta mendorong sektor pariwisata yang lebih dinamis dan terintegrasi.

Penerapan pembelian tiket secara online ialah bentuk transformasi digital yang dilakukan ASDP melalui Aplikasi dan Website-based Ferizy. Sejak diluncurkan pada tahun 2020, aplikasi Ferizy telah melakukan pengembangan demi terciptanya optimalisasi experience transportasi penyeberangan yang dapat dirasakan seluruh masyarakat.

Pada 2020 terdapat 354.700 pengguna yang telah menggunakan Ferizy dan angka ini terus meningkat di tahun 2021 menjadi 438.105 pengguna, kemudian melonjak di tahun 2022 mencapai 527.730 pengguna. Di tahun 2023, jumlah pengguna Ferizy mencapai 655.951, menunjukkan kepercayaan dan awareness masyarakat terhadap pemesanan tiket penyeberangan kapal feri secara online semakin meningkat.

Bahkan, pada saat arus balik Lebaran 2024 lalu, secara akumulatif pemudik bertiket yang tiba di pelabuhan Bakauheni sesuai jadwal mencapai 98,2 persen dan ini memberikan dampak positif pada arus balik Angkutan Lebaran lalu.

Shelvy menuturkan bahwa pada awal tahun 2008, ASDP masih menerapkan penjualan tiket secara manual di pelabuhan. Lalu berlanjut pada akhir 2008, ASDP mulai menerapkan RFID ticketing, dimana pengguna jasa membeli tiket di loket pelabuhan dan mendapatkan kartu tiket (RFID) yang dicetak.

BACA JUGA:Digitalisasi Tiket Kapal: Mudik Nyaman Bebas Antri, Berantas Praktek Percaloan

BACA JUGA:ASDP Catat Penguna Ferizy Tembus 2 Juta User

Selanjutnya, pada Agustus 2018, pengguna jasa membeli tiket di pelabuhan, namun sudah bisa melakukan pembayaran dengan menggunakan prepaid card (cashless) di mesin EDC. Dan, sejak Mei 2020, ASDP mulai menerapkan tiket online dengan konsumen dapat membeli tiket di manapun dan kapanpun melalui web dan mobile apps Ferizy atau sales channel Ferizy lainnya.

Manajemen pun hingga kini tetap konsisten dalam menerapkan layanan e-ticketing berbasis web, demi mempermudah mobilitas masyarakat melalui transportasi penyeberangan laut, seperti yang diterapkan di lintasan Bajoe-Kolaka pada Senin (3/6) lalu.

Setelah Bajoe-Kolaka, implementasi digitalisasi ini juga akan dilakukan pada awal Juli 2024 di wilayah Kupang NTT tepatnya pada Pelabuhan Bolok (Kupang) dan Pelabuhan Ferry Rote (Rote), Pelabuhan Kalabahi (Alor), Pelabuhan Waibalun, Larantuka (Flotim), Pelabuhan Aimere (Ngada) dan Pelabuhan Waingapu (Sumba Timur).

Saat ini terdapat 28 pelabuhan yang telah menerapkan pemesanan tiket online melalui aplikasi ataupun website Ferizy, yaitu Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Lembar, Padangbai, Jepara, Karimun Jawa, Ujung, Kamal, Kayangan, Pototano, Tanjung Kalian, Pagimana, Gorontalo, Galala, Hunimua, Waipirit, Namlea, Batulicin, Tanjung Serdang, Bajoe, dan Kolaka.

Kemudahan pembayaran tiket penyeberangan ferry dapat dirasakan pengguna jasa menggunakan metode pembayaran transfer ataupun virtual account lewat Bank BRI, Mandiri, BNI, BCA, Permata Bank, Maybank, BSI, Danamon, CIMB Niaga, BTPN, Bank Maspion, BTN, dan Pospay. Pembayaran juga dapat dilakukan melalui e-wallet linkAja, shopee pay, blu BCA digital, OVO, dan Dana. Ragam pilihan metode pembayaran tersebut juga mempermudah pengguna jasa dalam melakukan pembayaran sesuai dengan bank atau pun e-wallet yang dimiliki. (fad)

 

Kategori :