SUMATERAEKSPRES.ID - Hajar Aswad merupakan batu mulia yang terletak di salah satu sudut Ka’bah, bahkan batu Hajar Aswad ini sangat dianjurkan untuk dicium oleh setiap jemaah haji maupun umroh.
Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail memasukkan Hajar Aswad ke dalam sudut Ka’bah sebagai bagian dari penyelesaian pembangunan.
Batu ini memiliki luas permukaan sekitar 30 cm² dan berwarna hitam kemerah-merahan.
Letaknya di rukun Yamani, yaitu sudut yang menghadap ke Yaman. Batu Hajar Aswad dipandang sebagai simbol kesucian dan ketaatan kepada Allah.
Setiap kali umat Muslim melakukan thawaf (mengelilingi Ka’bah), mereka berusaha mencium atau menyentuh Hajar Aswad sebagai tanda penghormatan.
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tau! Ini 7 Cara Hadapi Anak Hiperaktif Agar Lebih Tenang
Namun, dalam sejarahnya, batu Hajar Aswad ini pernah mengalami masa hilang selama 22 tahun. Berikut kisahnya, yang diulas dari berbagai sumber.
Keberadaan batu hajar aswad tidak luput dari berbagai kisah yang menarik untuk diulas, Batu Hajar Aswad, yang terletak di salah satu sudut Ka’bah, memiliki sejarah yang sangat berarti dalam Islam.
Dikisahkan alam perjalanan mencari batu yang diminta oleh ayahnya, Nabi Ismail bertemu dengan Malaikat Jibril.
Jibril memberikan sebuah batu hitam (Hajar Aswad).
Awalnya batu ini saat turun dari surga dan berwarna lebih putih dari susu. Namun, dosa-dosa manusia mengubah warnanya menjadi hitam.
Ketika orang menyentuh batu ini dan memohon pengampunan dari Tuhan, Hajar Aswad berubah menjadi kehitaman, mencerminkan dosa umat manusia.
BACA JUGA:9 Manfaat Buah Sirsak untuk Kesehatan Tubuh, Diantaranya Dapat Mengatasi Insomnia