Selain itu, sabun batangan juga cenderung membuat kulit menjadi lebih kering, utamanya akibat bersifat basa dan beberapa jenis kulit lebih sensitif pada sifat ini.
BACA JUGA:Wajib Tahu, Begini Tata Cara Mandi Tobat yang Benar
BACA JUGA:Bahaya Jika Habis Makan Langsung Mandi, Cek Disini Jawabannya
"PH alami kulit sedikit asam, sekitar 4,5 hingga 5,5. Sedangkan sabun batangan biasanya memiliki pH lebih tinggi, sehingga menghilangkan minyak alami kulit dan mengganggu pelindungnya. Ini dapat menyebabkan kulit kering, iritasi, dan bahkan memperburuk kondisi kulit bermasalah seperti eksim," papar Arora.
Sabun batangan juga bisa mengandung sulfat dan surfaktan sebagai penghilang lipida pada kulit.
Dokter Lal mengatakan bahwa beberapa sabun batangan juga punya sifat anti-bakteri, yang dapat mengacaukan mikrobioma kulit.
Kalau begitu apakah sabun mandi cair lebih aman?
Hal tersebut tergantung pada produknya.
Meskipun sebagian besar lebih menghidrasi dan melembutkan kulit dibandingkan sabun batangan, tidak semua sabun cair dan sabun mandi dibuat sama.
Lal memaparkan, beberapa sabun mandi mengandung bahan pengawet untuk mengurangi pertumbuhan mikroorganisme.
Sedangkan yang lain dapat saja mengandung sulfat.
Namun, sebagian besar menawarkan pelembab dan nutrisi yang dibutuhkan kulit.
Saat ini kebanyakan sabun mandi memiliki tingkat pH yang lebih sesuai dengan kulit, sehingga risikonya mengganggu pelindung dan mikrobioma kulit lebih kecil.
BACA JUGA:Wajib Tau! 7 Benda Ini Bisa Jadi Sumber Penyakit Jika Disimpan di Kamar Mandi, Segera Pindahkan!
BACA JUGA:Dahsyatnya Manfaat Mandi dengan Air Dingin di Pagi Hari
"Ada begitu banyak variasi formulasi, yang juga disesuaikan dengan jenis dan preferensi kulit yang berbeda, sehingga menghasilkan pengalaman pembersihan yang lebih personal dan efektif," kata Mary Berry, perancang produk perawatan kulit sekaligus pendiri dan CEO Cosmos Labs.