SUMATERAEKSPRES.ID - Haji Wada merupakan momen suci yang sangat penting dalam sejarah Islam, yang mana, Nabi Muhammad SAW menjalankan ibadah haji pertama sekaligus terakhir sebelum wafatnya.
Momen ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk menunaikan ibadah haji, tetapi juga untuk merayakan kebersamaan, persaudaraan, dan pengabdian kepada Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW memasuki kota Mekkah pada hari Senin, 4 Dzulqa’dah tahun 10 H setelah menghabiskan perjalanan selama delapan hari.
Waktu tempuh perjalanan yang lebih lama dari biasanya menggambarkan betapa Rasulullah menikmati proses ibadah tersebut. Ini merupakan momen ibadah haji pertama dan terakhir bagin Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA:Jamaah Haji Disarankan Pakai Payung, Topi, Banyak Minum dan Semprotkan Air Ke Wajah
BACA JUGA:Setelah 12 Tahun Menunggu, Saim Marhadan Akhirnya Menunaikan Ibadah Haji
Dalam khutbahnya, Nabi Muhammad SAW menyampaikan pesan-pesan yang sangat berharga bagi umat Islam.
Beliau menegaskan pentingnya menjaga hak-hak satu sama lain, serta larangan untuk berbuat kerusakan dan kekerasan.
Pesan Rasulullah inilah yang mencerminkan prinsip-prinsip Islam tentang kedamaian, keadilan, dan kasih sayang.
Bagi para jamaah haji yang menghadiri Haji Wada, momen ini bukan hanya perjalanan spiritual yang mengesankan, tetapi juga kesempatan untuk merenungkan ajaran-ajaran Islam dan meneguhkan komitmen mereka terhadap agama.
BACA JUGA:Antisipasi Masalah Kesehatan, Kemenkes Siapkan 62,3 Ton Obat untuk Jemaah Haji 2024
BACA JUGA:Tips Menjaga Kesehatan Kulit Selama Penerbangan Bagi Para Calon Jemaah Haji
Dengan hati yang banyak tulus, para sahabat mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dalam menunaikan ibadah dan menjalani hidup yang penuh dengan kebaikan.
Khutbah Haji Wada yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW saat Haji Wada mengandung pesan-pesan penting diantaranya
Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya persaudaraan dan kesetaraan di antara umat Islam.