LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Penurunan industri batubara di Kabupaten Lahat diprediksi akan memberikan dampak signifikan pada perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat setempat.
Sebuah studi menunjukkan bahwa penurunan produksi batubara akan mengurangi lapangan kerja, pendapatan, dan daya beli masyarakat lokal. Selain itu, dampaknya juga akan dirasakan pada infrastruktur, perdagangan, dan sektor informal.
Untuk mengatasi dampak ini, skenario pembangunan ekonomi alternatif tanpa batubara telah dirumuskan.
Institut Riset Energi dan Lingkungan (IESR) mengemukakan rencana ini dalam acara Diseminasi Hasil Riset untuk Mendorong Transisi Energi di Kabupaten Lahat.
BACA JUGA:PJ Gubernur Sumsel Hadiri Peringatan Hari Jadi Kabupaten Lahat ke -155
Hasil riset bertajuk "Transisi Energi dan Transformasi Ekonomi di Kabupaten Lahat" ini bertujuan untuk membahas dampak transisi energi global dan strategi pengembangan ekonomi berkelanjutan di Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan.
Fokus utamanya adalah pengembangan sektor-sektor ekonomi potensial sebagai pengganti sektor pertambangan batubara, seperti perdagangan besar dan eceran serta industri makanan dan minuman.
Studi ini juga menyoroti pentingnya peran sektor-sektor unggulan dalam menciptakan output dan permintaan akhir di perekonomian Lahat.
Diharapkan, skenario ini dapat memberikan arah bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di masa depan, yang lebih inklusif dan tidak tergantung pada industri batubara.
BACA JUGA:Sentra Oleh-oleh dan Kuliner Khas Lahat Resmi Dibuka di Tepian Ayek Lematang
"Kami berharap IESR bisa terus mendampingi Pemkab Lahat dalam mengembangkan potensi pendapatan selain dari tambang," ujar Kepala Bapeda Lahat Feriyansyah Eka Putra pada Rabu (22/5).
Pendampingan secara berkala diperlukan agar tujuan pengembangan potensi di Kabupaten Lahat bisa tercapai dalam menghadapi transisi energi nantinya.
Feriyansyah juga menyebut bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lahat hanya sekitar 6,7 persen atau sekitar 200 juta rupiah. Oleh karena itu, perlu ada peningkatan dari sektor-sektor potensial seperti perkebunan, pertanian, dan pariwisata.