Daging qurban yang dibagikan kepada yang membutuhkan merupakan salah satu cara untuk berbagi kebahagiaan dan keberkahan dengan sesama, terutama bagi mereka yang jarang mendapatkan kesempatan untuk menikmati daging.
5. Pengingat akan Kesetaraan dan Kebersamaan.
Pada saat berkurban, semua umat Islam di seluruh dunia melakukan ibadah yang sama, tanpa memandang status sosial atau kekayaan.
Ini mengingatkan kita pada kesetaraan dan persaudaraan di antara sesama umat manusia.
6. Bentuk Syukur kepada Allah,
Berkurban adalah bentuk syukur untuk semua nikmat yang sudah diberikan oleh Allah SWT kepada manusia.
Ini adalah cara untuk menunjukkan rasa terima kasih kita atas rezeki yang telah diberikan.
7. Meraih Ketakwaan yang Lebih Tinggi Ibadah qurban adalah bentuk ketaatan dan kecintaan kita pada Allah SWT, yang pada akhirnya akan meningkatkan ketakwaan kita sebagai seorang Muslim.
BACA JUGA:Butuh 12 Ribu Ekor Hewan Kurban, Sapi dan Kambing Kebutuhan di Palembang
BACA JUGA:Sembelih Kurban Wajib Penuhi 4 Syarat, Dari Syarat Syariat hingga Kesehatan Hewan
Untuk diketahui, Ibadah kurban memiliki sejarah dan asal usul yang panjang serta kaya akan nilai-nilai spiritual yang mendalam.
Asal-usul ibadah kurban dalam Islam dapat ditelusuri kembali ke masa Nabi Adam AS. Menurut mayoritas ulama, perintah qurban dimulai sejak masa beliau.
Nabi Adam AS meminta kedua putranya, Habil dan Kabil, untuk berkurban dalam rangka memperoleh Iqlima dan Labuda sebagai istri.
Habil berkurban dengan binatang ternak terbaik miliknya, sementara Kabil hanya memberikan hasil pertanian yang rusak dan busuk.
Kurban dari Habil diterima oleh Allah SWT karena keikhlasannya, sedangkan kurban dari Kabil ditolak.
Sedangkan sejarah kurban saat hari raya Idul Adha berakar pada peristiwa di masa Nabi Ibrahim AS. Ia adalah nabi sekaligus rasul yang termasuk dalam ulul azmi.