JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Prof. Dr. H. Salim Haji Said, M.A., tokoh terkemuka dalam dunia pers dan perfilman nasional, serta seorang akademikus yang dihormati, telah meninggal dunia pada 18 Mei 2024 dalam usia 80 tahun.
Salim Said, sapaan akrabnya, dilahirkan di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 10 November 1943. Sepanjang hidupnya, beliau meniti karier yang beragam sebagai wartawan, penulis, dan diplomat di luar negeri.
Pendidikan dan Karier Awal
Memulai pendidikannya di Akademi Teater Nasional Indonesia, Salim Said dikenal lewat tulisan esai dan kritiknya tentang teater dan film.
BACA JUGA:Polsek Gandus Tangkap 1 dari 2 Pembacok Salim, yang Viral Dibegal
Ia melanjutkan pendidikan di Jurusan Sosiologi Universitas Indonesia dan meraih gelar doktoral di bidang ilmu politik dari Ohio State University, Amerika Serikat.
Sebagai wartawan, Prof. Salim Said pernah menjadi redaktur dan salah satu pendiri majalah Tempo. Tulisan-tulisan tajam dan kritisnya sering muncul di berbagai majalah, seperti Mimbar Indonesia, Horison, dan Budaja Djaya.
Dikenal juga sebagai pengamat militer, Prof. Salim Said memberikan analisis mendalam tentang dinamika militer dan politik Indonesia.
Beliau aktif di Dewan Film Nasional dan Dewan Kesenian Jakarta, sering berpartisipasi dalam diskusi tentang film, sejarah, dan sosial politik Indonesia.
BACA JUGA:Mau Eksekusi Tanah dan Rumah di Jl Bay Salim, Ketua PN Palembang Digugat di ‘Rumah’ Sendiri
BACA JUGA:Lowongan Kerja PT Virama Karya (Persero) untuk Banyak Posisi, Pendaftaran Hingga 28 Mei 2024
Beberapa buku penting karya Prof. Salim Said, seperti “Militer Indonesia dan Politik: Dulu, Kini, dan Kelak” dan “Profil Dunia Film Indonesia”, telah menjadi referensi penting bagi akademisi, mahasiswa, dan pemerhati politik di Indonesia.
Prof. Salim Said meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Jenazahnya disemayamkan di rumah duka di Jakarta Timur dan dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta.
Kehilangan Prof. Salim Said merupakan duka besar bagi dunia pers, film, dan akademik di Indonesia. Warisan dan kontribusinya akan terus diingat dan dihargai oleh banyak orang. (kms/berbagai sumber)