Terpisah Kades Selapan Ilir, H Yendi Asmedi menjelaskan, memang seperti itu kebiasaan warga perairan jika ingin menunaikan ibadah haji. Mereka perlu mengeluarkan kocek lebih dalam karena satu speedboat yang dicarter itu bisa Rp2 juta sekali berangkat.
Tapi memang kebanyakan warga perairan ini mampu secara ekonomi. Sehingga mereka selalu carter speedboat jika ingin berangkat haji. " Hanya keluarga saja yang mengantar hingga ke Pelabuhan Tulung Selapan, karena mereka harus melakukan perjalanan lagi ke Kayuagung atau Palembang,” tambahnya.
Sebenarnya kalau di daerah Tulung Selapan Daratan, sambung Yendi, mereka juga diarak warga berjalan kaki menuju masjid, sebelum diberangkatkan ke embarkasi di Palembang. “Biasanya sebelum berangkat itu ada pembacaan doa, salam-salaman dengan sanak keluarga dan tetangga yang mengantar,” ucapnya. (*/air)