PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebanyak 448 jemaah haji kloter 2 embarkasi Palembang telah diberangkatkan dari Bandara SMB II, Senin (13/5) dini hari. Mereka dilepas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumsel, H Syafitri Irwan.
Syafitri berpesan kepada semua petugas untuk sigap dan respons cepat dalam melayani jemaah haji. “Saya berharap ketua kloter, pembimbing ibadah, tenaga kesehatan, maupun petugas haji daerah sigap melayani jemaah. Jangan menunggu diminta, tapi harus jemput bola,” imbuhnya.
Penting untuk memperhatikan kebutuhan jemaah. Ia juga berharap kesehatan semua jemaah haji embarkasi Palembang dalam kondisi baik mulai keberangkatan, selama di Tanah Suci hingga kepulangan.
“Kepada semua jemaah, jaga fisik dan kesehatan sebaik mungkin,” pesannya. Sebab, sebagian besar jemaah haji kloter 2 masuk kategori risiko tinggi (risti). Baik risti usia, penyakit maupun risti usia dan penyakit.
BACA JUGA:Jemaah Haji Risiko Tinggi jadi Tantangan dan Perhatian Khusus dari Kemenag Sumsel
BACA JUGA:Jemaah Haji Kloter 2 Mayoritas Kategori Risti, Kakanwil Minta Petugas Sigap dan Respon Cepat
“Ibadah haji adalah ibadah fisik. Jaga fisik dan kesehatan dengan sebaik mungkin. Luruskan niat, yang tidak bermanfaat tinggalkan,” tambah Syafitri. Dengan harapan, semua jemaah bisa kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat dan selamat serta jadi haji mabrur.
Kloter 2 gabungan jemaah asal Muratara, Lubuklinggau, dan Palembang. Total yang masuk Asrama Haji Palembang pada 12 Mei ada 449 jemaah. Namun, kemarin ada seorang jemaah atas nama Nurseha Umar Alkap (52) asal Palembang yang terpaksa ditunda keberangkatannya karena tidak laik terbang.
Nurseha saat ini dirujuk di Rumah Sakit (RS) Siti Fatimah Azzahra Palembang sebagai RS rujukan haji. “Jemaah kloter 2 yang risti mencapai 90,6 persen,” beber Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Sumsel, H Armet Dachil. Untuk jemaah termuda kloter 2 yaitu Aflah Mulya Lubis (20) dan jemaah tertua Afisa Seton Bahri (90) asal Muratara.
Usai memberangkatkan jemaah kloter 2, PPIH embarkasi Palembang menerima kedatangan jemaah kloter 3. Ketua Kloter 3, H Saefudin Latief menegaskan, motivasinya jadi petugas haji karena ini mendampingi dan melayani para jemaah yang notabene tamu Allah Swt.
BACA JUGA:Jemaah Haji Sumsel Dominan Risti
BACA JUGA:Penderita Diabetes Mesti Lakukan Ini Agar Gula Darah Stabil saat Berhaji
“Jika melihat pengalaman dulu, paling sering ada aduan jemaah belum kembali ke pemondokan atau kesasar. Untuk itu, perlu pendampingan, inilah bagian dari melayani,” ujar Kepala BDK Palembang ini. Pada penugasannya yang kedua ini, dia mendapatkan informasi cuaca di Tanah Suci semakin panas. Suhu bisa mencapai 50 derajat celsius. “
“Kita sudah ingatkan para jemaah untuk jaga kesehatan, tidak memaksakan diri. Kemudian mengikuti arahan tim dokter dan selalu membawa air mineral untuk minum agar tidak dehidrasi,” tandasnya.
Sementara itu, jelang 20 hari keberangkatan, seorang jemaah haji asal OKU tunda berangkat karena terkena penyakit stroke. Sedangkan dua jemaah lainnya mutasi ke Palembang. Hal ini disampaikan Kepala Seksi Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah Kemenag OKI, H Mutawalli.