Jemaah Haji Risiko Tinggi jadi Tantangan dan Perhatian Khusus dari Kemenag Sumsel

OBAT: Kemenkes menyiapkan 62,3 ton obat untuk musim Haji 2024.-Foto: Kemenag Sumsel-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Sumatera Selatan menunjukkan perhatiannya terhadap jemaah haji risiko tinggi.

Hal itu terungkap saat Kepala Kanwil Kemenag Sumatera Selatan, Syafitri Irwan, memberikan arahan. Dia sampaikan itu kepada petugas menjelang keberangkatan 448 jemaah haji kloter 2 Embarkasi Palembang.

Acara pelepasan Kemenag Sumsel ini berlangsung di Aula Asrama Haji Sumsel pada Senin (13/05/2024) dinihari WIB.

Di mana, Syafitri Irwan menekankan pentingnya sigap dan responsifnya petugas dalam melayani jemaah.

"Saya berharap petugas kloter, baik ketua kloter, pembimbing ibadah, tenaga kesehatan, maupun petugas haji daerah agar sigap dalam melayani jemaah secara terus menerus," kata dia.

BACA JUGA:Jemaah Haji Sumsel Dominan Risti

BACA JUGA:Penderita Diabetes Mesti Lakukan Ini Agar Gula Darah Stabil saat Berhaji

Lebih lanjut, Syafitri juga mengingatkan agar petugas tidak hanya menunggu permintaan jemaah, namun juga proaktif dalam menanggapi kebutuhan mereka.

"Jangan menunggu diminta jemaah, namun jemput bola. Perhatikan kebutuhan jemaah. Semoga kondisi kesehatan jemaah haji tahun ini lebih baik," tambahnya.

Tidak hanya kepada petugas, Syafitri juga memberikan pesan kepada para jemaah agar menjaga fisik dan kesehatan dengan baik.

Terutama karena sebagian besar jemaah kloter 2 termasuk dalam kategori risiko tinggi (Risti).

BACA JUGA:JCH Termuda Kloter 1 Asal Muba, Imam Faisal Berdoa Setiap Malam, Daftar Sebagai Pendamping Haji

BACA JUGA:Persiapan Haji Palembang: Pemeriksaan Kesehatan, Gelang, dan Living Cost

"Ibadah haji adalah ibadah fisik. Jaga fisik dan kesehatan dengan sebaik mungkin. Luruskan niat, sampai tanah suci sampai kembali, yang tidak bermanfaat tinggalkan."

"Mudah-mudahan bapak ibu lancar melaksanakan ibadah hingga kembali dalam keadaan sehat selamat dan menjadi haji mabrur," tutur Syafitri.

Kloter 2 Embarkasi Palembang sendiri terdiri dari jemaah asal Kabupaten Muratara, Kota Lubuklinggau, dan Kota Palembang.

Pada 12 Mei, kloter kedua ini tiba di asrama Haji dengan jumlah 449 jemaah.

Namun, satu jemaah atas nama Nurseha Umar Alkap (52) dari Palembang harus ditunda keberangkatannya karena tidak memenuhi syarat kesehatan untuk terbang. Saat ini, Nurseha dirawat di Rumah Sakit Siti Fatimah Palembang.

"Jemaah kloter 2 sebagian besar masuk kategori risiko tinggi, mencapai 90,6 persen. Adapun jemaah termuda di kloter ini adalah Aflah Mulya Lubis (20) dan jemaah tertua Afisa Seton Bahri (90) dari Muratara," jelas Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Armet Dachil.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan