PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sepekan menjelang Hari Trisuci Waisak, ribuan umat Buddha di Vihara Dharmakirti menggelar ritual Yi Fo atau mencurahkan air suci kepada rupang atau patung bayi sang Buddha Gautama yang mengimplementasikan dari kesucian pikiran, hati dan tingkah laku keseharian manusia sebelum hari besar Waisak dilaksanakan.
"Sebagai tradisi yang sudah ada sejak ribuan tahun silam, satu pekan jelang Hari Trisuci Waisak, umat Buddha seluruh dunia melakukan Yi Fo. Ini dalam artian mencurahkan air suci ke Rupang Buddha. Karena sejak Buddha Gautama dilahirkan dan diturunkan ke dunia, sudah menjadi Boddhisatva dan kelahirannya beriringan dengan tercurahnya air dari langit tadi ke bumi," ungkap Pembina Yayasan Budhakirti Palembang, Darwis Hidayat ke koran ini, Minggu (12/5).
Oleh karena itu, lanjut Darwis, pencurahan air suci ke patung atau rupang Buddha melambangkan simbol kesucian serta keagungan. Sebagaimana hal ini seperti anak-anak yang dilahirkan di dunia tanpa noda dan dosa, diharapkan bisa memberikan cahaya bagi umat dalam melaksanakan Hari Trisuci Waisak.
"Sebelum memasuki hari suci, setiap umat juga dituntut untuk bersih, baik itu sifat, sikap ataupun perbuatannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu ketika merayakan Waisak, hati dan pikiran bersih dari semua hal negatif. Makanya Yi Fo ini juga simbol umat membersihkan diri," ungkapnya lagi.
BACA JUGA:Ribuan Umat Buddha Bersiap Rayakan Waisak dengan Ritual Yi Fo
BACA JUGA:Memperingati Hari Trisuci Waisak 2024/2568 BE, Walubi Sumsel Menggelar Kegiatan Dharma Bakti
Tokoh agama Buddha, Hindra Lili mengungkapkan makna ritual Yi Fo melambangkan kebersihan dan kesucian umat sebelum merayakan Waisak pada 23 Mei mendatang. Jadi sebelum hari puncak atau detik-detik Waisak, umat ini setidaknya sudah bersih dari semua hal negatif. Paling tidak perayaan Waisak yang menyisakan sepekan lagi akan membawa dampak positif bagi kehidupan sehari-hari ke depan.
"Kalau pikiran dan hati sudah suci dalam arti yang sebenarnya, maka kita akan merasakan dampak positifnya. Waisak salah satu hari besar yang tentunya berpengaruh pada kehidupan umat. Semakin pikiran dan hati kita suci, aura positif dan karma baik juga akan mengiringi," pungkasnya. (afi/lia)