EMPAT LAWANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Warga Desa Talang Padang, Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), Kabupaten Empat Lawang dihimbau untuk waspada terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor.
Kepala Desa Talang Padang, Let Liano, mengumumkan potensi bencana alam melalui rekaman suara WA. Informasi yang disebarkan menyebutkan bahwa air Sungai Itam dan Air Keruh telah terbendung, menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya banjir bandang jika bendungan alami tersebut jebol.
Kondisi ini diperparah dengan terjadinya tanah longsor di perbukitan sekitar akibat hujan lebat yang terus-menerus. Longsoran tanah ini berpotensi memperluas area terdampak jika hujan kembali turun.
Polsek Paiker bersama Babinsa Koramil Ulu Musi melakukan inspeksi ke lokasi untuk memeriksa debit sungai dan kondisi tanah longsor.
Brigpol Sutoko, Bhabinkamtibmas Polsek Paiker, mengkonfirmasi bahwa warna air sungai telah berubah menjadi coklat kehitaman dengan aroma tanah yang kuat, menandakan bahwa tanah longsor telah mencemari aliran sungai. Jalan yang menghubungkan komunitas petani dengan desa telah terputus, memaksa mereka untuk berjalan kaki pulang.
BACA JUGA:Longsor di Perbatasan, Jalur Linggau-Curup Tertimbun Tanah, Begini Kondisinya Saat Ini!
BACA JUGA:Korban Kebakaran dan Longsor di Kabupaten Empat Lawang Dapat Bantuan 2 Ton Beras
Lebih lanjut, berdasarkan laporan warga, lokasi tanah longsor terletak di perbukitan Bedeng Melati, tempat pertemuan antara Sungai Air Keruh dan Sungai Air Jernih. Longsoran tanah telah menyumbat aliran kedua sungai tersebut, mengakibatkan terbentuknya danau baru dengan kedalaman diperkirakan mencapai 100 meter.
Brigpol Sutoko menjelaskan lokasi longsor Bedeng Melati, pertemuan antara Sungai Air Keruh dan Sungai Air Jernih, dahulu adalah bukit. Namun, longsor telah mengubahnya menjadi danau karena aliran sungai terhenti oleh longsoran tanah.
Menghadapi situasi ini, Polsek Paiker dan Babinsa Ulu Musi mengimbau masyarakat yang tinggal dekat dengan aliran Sungai Air Keruh untuk tetap waspada. Curah hujan yang tidak menentu dan risiko longsor yang meningkat memerlukan kewaspadaan tinggi, terutama bagi warga yang berada di atas perbukitan.
"Keselamatan warga menjadi prioritas utama, dan pihak berwenang terus memantau perkembangan situasi serta siap mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari kerugian lebih lanjut," tukasnya. (eno)