Sri Mulyani Klaim Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Gejolak Global

Kamis 09 May 2024 - 13:20 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pernyataan yang optimis mengenai kinerja ekonomi Indonesia yang kembali menguat, meskipun terjadi stagnasi di pasar keuangan global.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 mencapai 5,11 persen secara year on year (yoy).

Itu didorong terutama oleh permintaan domestik yang solid dan dukungan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Keberhasilan ini juga berdampak positif pada penurunan tingkat pengangguran terbuka.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati , di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia tetap mampu menunjukkan ketangguhannya, terutama dalam mencapai pertumbuhan yang signifikan pada triwulan pertama ini.

BACA JUGA:Ekonomi RI Bisa Sentuh 5,17 Persen, Periode Kuartal I-2024

BACA JUGA:Motif Ekonomi, Asmara dan Sakit Hati, Aksi Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Kualitas pertumbuhan juga meningkat, tercermin dari peningkatan lapangan kerja yang cukup tinggi, yang pada gilirannya mampu menurunkan tingkat pengangguran terbuka di bawah level sebelum pandemi.

"Ke depan, APBN akan terus dioptimalkan untuk menjaga stabilitas ekonomi, mempercepat pertumbuhan, dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja."

Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh masing-masing sebesar 4,9 persen dan 24,3 persen (yoy).

Pertumbuhan ini didukung oleh stabilitas inflasi, peningkatan aktivitas ekonomi selama bulan Ramadan, kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN), pemberian tunjangan hari raya (THR), serta berbagai aktivitas terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

BACA JUGA:Kinerja Perekonomian Sumsel On the Track, Realisasi APBN Cerminkan Kerja Optimal

BACA JUGA:Pencabutan Status Internasional Bandara SMB II Picu Kekecewaan, Ancam Wisata dan Perekonomian

Sementara itu, pengeluaran konsumsi pemerintah (PKP) tumbuh hingga 19,9 persen (yoy). Kinerja belanja pegawai dalam APBN menjadi salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan ini, terutama melalui kenaikan gaji ASN dan pemberian THR dengan tunjangan kinerja 100 persen pada triwulan pertama 2024.

Belanja barang dan belanja sosial juga mengalami peningkatan yang signifikan, berkontribusi sebesar 1,1 persen terhadap pertumbuhan ekonomi pada triwulan tersebut.

Di sisi lain, pertumbuhan investasi tercatat sebesar 3,8 persen (yoy), dengan investasi sektor swasta tumbuh sebesar 22,1 persen (yoy) dengan distribusi yang seimbang antara Jawa dan luar Jawa.

Kategori :