Ekonomi RI Bisa Sentuh 5,17 Persen, Periode Kuartal I-2024
SIAP EKSPOR: Puluhan peti kemas di Pelabuhan Boom Baru Palembang siap ekspor. Peti kemas ini berisi berbagai komoditas ekspor asal Sumsel, salah satu penopang pertumbuhan ekonomi.-foto : alfery/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi RI Kuartal I-2024, Senin (6/5). Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memprediksi pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal I-2024 akan menyentuh 5,17 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Proyeksi ini lebih tinggi jika dibanding Kuartal IV-2023 sebesar 5,04 persen (yoy). Josua Pardede mengungkapkan peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan permintaan konsumsi secara musiman pada periode bulan Ramadan.
“Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh pergeseran bulan Ramadan, periode peningkatan permintaan secara musiman, dari kuartal II di tahun sebelumnya ke kuartal I di tahun ini. Pergeseran ini menyebabkan efek low-base, yang berkontribusi pada pertumbuhan yang lebih tinggi,” kata Josua, Minggu (5/5).
Selain itu, peningkatan konsumsi juga disebabkan oleh pengeluaran yang terkait dengan Pemilihan Presiden 2024 semakin mendorong pengeluaran pemerintah dan lembaga non-profit yang melayani rumah tangga, termasuk partai politik. "Secara triwulanan, kami memperkirakan tingkat pertumbuhan akan terkontraksi sekitar -0,78 persen quarter on quarter (qoq) atau meningkat daripada Kuartal IV-2023 sebesar 0,45 persen (qoq). Ini karena konsisten dengan pola musiman normalisasi pertumbuhan setelah liburan akhir tahun," ujarnya.
Josua menyebut pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan meningkat sejalan dengan permintaan musiman selama bulan Ramadan karena bertepatan dengan pemberian tunjangan hari raya (THR). Namun, hal ini akan dibatasi oleh inflasi makanan yang lebih tinggi terkait dengan El Nino.
BACA JUGA:Ekonomi RI Tumbuh 5,05 Persen di Tahun 2023
BACA JUGA:Klaim Ekonomi RI Salah Satu Terbaik Dunia
Akibatnya, ia memperkirakan bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan relatif flat di kisaran 4,68 persen (yoy) pada Kuartal I-2024, atau naik tipis dari kuartal IV-2023 yang tercatat 4,47 persen (yoy). Kemudian, pertumbuhan belanja pemerintah diperkirakan akan meningkat karena adanya pelaksanaan Pemilihan Presiden 2024. Selain itu, pengeluaran untuk bantuan sosial dilaporkan meningkat untuk memitigasi dampak El Nino terhadap populasi yang rentan.
Pertumbuhan belanja pemerintah pada kuartal I-2024 diperkirakan akan berkisar 8,77 persen (yoy) atau naik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya 2,81 persen (yoy). Tak hanya itu, Josua memperkirakan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi tetap akan terus didukung oleh investasi pemerintah terkait dengan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang sedang berlangsung dan pengembangan Ibu Kota Baru.
Sebaliknya, sektor swasta tampaknya mengadopsi pendekatan wait and see yang dipengaruhi oleh ketidakpastian seputar pemilihan presiden. Secara keseluruhan, pertumbuhan PMTB diperkirakan akan tetap relatif kuat di kisaran 5,18 persen (yoy) atau menguat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya 5,02 persen (yoy).
"Kegiatan ekspor dan impor diperkirakan akan melemah karena permintaan global yang lesu dan sikap hati-hati di kalangan produsen domestik terkait kegiatan investasi dan investasi selama tahun politik," pungkasnya. (fad)