Kinerja Perekonomian Sumsel On the Track, Realisasi APBN Cerminkan Kerja Optimal
JUALAN : Aktivitas perdagangan di Pasar Km 5, bagian dari perekonomian Sumsel yang terus tumbuh pascapandemi Covid-19. -Foto : KRIS SAMIAJI/SUMEKS -
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kinerja perekonomian di Sumsel pada Triwulan I 2024 tercatat positif. Terbukti dari berbagai indikator, mulai inflasi yang terkendali hingga kinerja sektor eksternal yang terus mencatatkan surplus pada neraca perdagangan.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumsel , Jambi, dan Bangka Belitung sekaligus Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Wilayah Sumsel, Ferdinan Lengkong, mengatakan, kinerja pelaksanaan APBN di Sumsel on track.
Realisasi pendapatan negara sebesar Rp4,18 triliun, sekitar 18,89% dari target. Pendapatan ini terdiri dari penerimaan pajak Rp3,33 triliun, penerimaan bea dan cukai Rp64,92 miliar, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp782,83 miliar.
Sedangkan realisasi belanja negara sebesar Rp10,39 triliun atau 20,04% dari pagu. Dengan rincian, realisasi belanja kementerian/lembaga Rp3,74 triliun dan realisasi Transfer Ke Daerah (TKD) Rp6,65 triliun. “APBN di wilayah Sumsel mencerminkan kinerja yang semakin optimal, tetap solid menjaga perekonomian.,” katanya.
Ferdinan menambahkan, khusus penerimaan pajak hingga 31 Maret 2024 tercatat Rp3,33 triliun, itu terealisasi 17,06% dari target. Perkembangan penerimaan pajak Januari, Februari, dan Maret 2024 memiliki kecenderungan pertumbuhan yang meyakinkan, yaitu Rp1,28 triliun, Rp2,34 triliun, dan Rp3,33 triliun.
BACA JUGA:Pencabutan Status Internasional Bandara SMB II Picu Kekecewaan, Ancam Wisata dan Perekonomian
Dengan capaian kumulatif terhadap APBN sebesar 6,5%, 12%, dan 17,1%. Penerimaan pajak tersebut terdiri dari PPh Non Migas Rp2,12 triliun, PPN Rp1,16 triliun, PBB dan BPHTB Rp20,25 miliar, serta pajak lainnya Rp35,52 miliar.
Penerimaan Bea dan Cukai hingga 31 Maret 2024 terealisasi sebesar Rp64,92 miliar atau 17,14% dari target. Normalisasi harga komoditas unggulan menjadi faktor yang mempengaruhi penerimaan Bea dan Cukai. “Penerimaan Bea dan Cukai tersebut terdiri dari Bea Masuk Rp46,37 miliar, Bea Keluar Rp18,51 miliar, dan Cukai Rp35,36 juta,” papar dia.
Untuk PNBP Wilayah Sumsel, hingga 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp782,83 miliar atau terealisasi 35,28% dari target. Secara total PNBP Sumsel tumbuh sebesar 8,14% (yoy). Besaran PNBP tersebut terdiri dari PNBP Badan Layanan Umum Rp533,98 miliar dan pendapatan PNBP Lainnya Rp248,84 miliar. Termasuk pendapatan aset, lelang dan piutang Rp16,03 miliar.
Dengan kata lain, kinerja perekonomian di wilayah Sumsel pada triwulan I 2024 terjaga positif. “Kinerja APBN di Sumsel terus dioptimalkan untuk mendukung agenda pembangunan, meningkatkan perekonomian dan mendorong kesejahteraan seluruh masyarakat Sumsel,” pungkas dia. (yun)