PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) bersama 172 perguruan tinggi (PT) di bawah naungan Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Indonesia secara serentak melakukan aksi bela Palestina dan kutuk Israel sekitar pukul 10.00 WIB, kemarin. Aksi yang berlangsung di lingkungan kampus itu diikuti dosen, mahasiswa, dan jajaran civitas akademika UMP. Pantauan di lapangan para peserta aksi mengenakan atribut bela Palestina seperti sal, jilbab, bendera Palestina.
Dr Purmansyah Ariadi MHum, Dekan Fakultas Agama Islam mengatakan Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (FR PTMA) serentak menyatakan sikap. “Hampir satu abad konflik Israel-Palestina tak kunjung berujung. Ini tak lepas karena misi Zionis Israel menguasai tanah Palestina. Berbagai serangan, penindasan, pengusiran, dan pembunuhan dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina,” ujarnya memberikan orasi.
Dikatakan, sejak 7 Oktober 2023 hingga saat ini, agresi dan serangan militer Israel terhadap warga Palestina merupakan serangan paling keji, biadab, dan brutal dalam sejarah konflik Israel dan Palestin. Korban terbunuh mencapai hampir 35 ribu orang dan terluka lebih dari 77.867 orang. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Bahkan saat ini, sebagian besar jalur Gaza telah menjadi puing-puing. Pasokan makanan dan bantuan kemanusiaan ke Palestina diawasi dan dibatasi secara ketat oleh tentara Israel, sehingga kelaparan menjadi pemandangan yang sangat memilukan. "Ironisnya, tindakan Israel ini justru mendapat pembiaran dan dukungan dari negara-negara seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat," ucapnya.
BACA JUGA:Pernyataan Sikap PTMA: Sampaikan Kutukan terhadap Agresi Brutal Israel di Palestina
BACA JUGA:350 Tenaga Kesehatan Gugur Akibat Agresi Israel di Jalur Gaza
Untuk itu FR PTMA menyatakan sikap tegas mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang tidak proporsional, penangkapan massal warga sipil Palestina, perusakan fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan. Kedua mengecam sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, serta negara-negara dan pihak lainnya yang memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangan terhadap Palestina.
"Ketiga meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina," terangnya.
Keempat mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genosida warga Palestina.
Mengecam Organisasi Kerjasama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara-negara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri.
"Selanjutnya meminta Pemerintah Indonesia agar tidak berpikir sedikit pun apalagi melakukan langkah-langkah politik membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genosida Israel," ucapnya.
BACA JUGA:Pernyataan Sikap PTMA: Sampaikan Kutukan terhadap Agresi Brutal Israel di Palestina
Atas nama hak asasi manusia dan pesan agung Konstitusi Republik Indonesia bahwa segala bentuk penjajahan harus dihapuskan, serta aspek historis relasi Indonesia dan Palestina.
“Kami minta pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat,” tuturnya.