SUMATERAEKSPRES.ID - Kehebohan menyelimuti dunia maya ketika sebutan narkoba "akhir zaman," LSD atau Lysergic Acid Diethylamide, menjadi viral dan tersebar luas di media sosial. Tapi apa sebenarnya LSD ini?
Menurut situs resmi Badan Narkotika Nasional (BNN), LSD adalah narkotika sintetis yang dihasilkan dari jamur kering tumbuh di tanaman gandum dan biji-bijian, ini harus diwaspadai karena mengincar remaja.
Asam lysergic yang terdapat dalam jamur tersebut diolah menjadi LSD. Narkoba ini juga dikenal dengan sebutan acid, sugar cubes, blotter, dan sebagainya.
LSD dikenal sebagai salah satu jenis narkoba yang paling kuat dalam mengubah suasana hati seseorang.
BACA JUGA:WADUH, Kelima Kalinya Pesinetron rio Reifan Tersandung Kasus Narkoba Berikut Barangt Buktinya
LSD termasuk dalam kategori narkoba psikotropika yang bekerja sebagai agonis serotonin dan dopamin, menciptakan efek halusinasi pada penggunanya.
Keunikan LSD adalah mudah ditemukan karena sering digunakan dalam pembuatan lem kayu dan tersedia secara bebas dengan harga yang relatif terjangkau.
Namun, dampak negatifnya terhadap motilitas dan morfologi sperma juga patut diperhatikan.
LSD bukan hanya sekadar obat, tetapi juga halusinogen yang mampu memengaruhi kondisi mental seseorang.
Sejarahnya dimulai saat Albert Hofmann, seorang ahli kimia Swiss, menyintesis LSD pada tahun 1938 dengan tujuan awalnya untuk mengobati depresi pernapasan.
Namun, penemuan sifat halusinogeniknya terjadi secara tidak sengaja pada tahun 1943 ketika Hofmann menyerap sebagian melalui kulitnya.
Selama 15 tahun berikutnya, LSD digunakan sebagai obat bius dan mendukung penelitian di bidang psikoanalisis.
Di era 1960-an, khususnya di Amerika Serikat, LSD menjadi populer di kalangan anak muda untuk kegiatan rekreasi, sebelum akhirnya dilarang pada tahun 1970-an.
BACA JUGA:Masih Jual Sabu di Bulan Ramadan, 2 Pengedar Narkoba Auto Lebaran di Penjara