MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID -Pasca putusnya jembatan penghubung di Desa Sukamenang, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel, masyarakat andalkan perahu sebagai transportasi utama.
Warga mengaku cukup kesulitan dengan putusnya akses utama ini, sehingga aktivitas terkendala dan kebutuhan ekonomi semakin meningkat.
Masrul Hadi salah satu warga di Desa Sukamenang, saat dibincangi Kamis 2 Mei 2024 sekitar pukul 12.00 WIB, mengungkapkan.
Ada bantuan 2 perahu dari TNI AD dan belasan perahu lokal yang ikut membantu masyarakat.
BACA JUGA:TAHUKAH KAMU? Surat Konfirmasi Tilang Kini Dikirim Polisi Lewat WhatsApp Loh, Begini Isi Pesannya!
"Kalau perahu bantuan TNI itu gratis untuk anak anak sekolah dan ibu ibu, tapi kalau perahu lokal itu bayar ada yang Rp5 ribu," katanya.
Dia mengungkapkan, untuk membawa mobil sejumlah perahu itu juga dimodifikasi oleh warga menjadi perahu ponton.
"Perahunya 13 unit di ikat menjadi satu, bisa angkut mobil, motor. Kemaren sempat angkut truck tapi hampir tebalik perahunyo karam," ucapnya.
Untuk jasa penyebrangan mobil Rp1,5 juta, mobil muatan Rp3 juta, untuk motor para joki menarip Rp300 ribu.
Menurutnya, kondisi itu sesuai dengan resiko, karena aliran sungai cukup deras dan dalam.
BACA JUGA:Dukung Transisi Energi Hijau, BNI Danai Akuisisi PLTB Sidrap oleh Barito Group
BACA JUGA:Jadi Penopang Mengurangi Pengangguran, LPK Sahabat Pelang Harapkan Hal Ini dari Disnakertrans OKI!
Situasi ini membuat sejumlah harga pasokan logistik, seperti beras, sayur sayuran, gas LPG dan lainnya ikut naik drastis.
"Harga Gas LPG di tanjung agung itu sampai Rp40 ribu/tabung gas ukuran 3 Kg," katanya.