BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID – Kolam demplot budidaya ikan gabus di Desa Martajaya, Kecamatan Lubuk Raja dalam waktu dekat akan segera panen. Panen budidaya ikan gabus ini rencananya akan dihadiri langsung Penjabat Bupati OKU H Teddy Meilwansyah, penggagas kampung budidaya Ikan Gabus.
Kepala Dinas (Kadin) Perikanan OKU Dra Hj Tri Apnianingsing mengatakan, koordinator pokdakan kolam demplot Ikan Gabus Agus Sutikno sudah menyampaikan rencana panen ikan gabus tersebut. ”Kita masih menunggu jadwal Pj Bupati OKU kapan bisa datang,” kata Tri, kemarin.
Kolam demplot ikan gabus yang siap panen sebutnya, ada 2 kolam. Dari dua kolam tersebut diperkirakan bisa menghasilkan sebanyak 5 pikul atau sekitar 500 kilogram ikan gabus. “Itu jumlah taksiran yang bisa dihasilkan dari hasil panen,” ujarnya.
Untuk hasil panen tersebut, lanjutnya, nantinya sebagian akan diolah menjadi ekstrak albumim. Lalu, untuk daging akan diolah menjadi abon, dan ikan asap (salai). ‘’Ada juga yang akan dijual dikonsumsi dalam bentuk segar, serta sebagian disortir untuk menjadi calon indukan,’’ jelasnya.
BACA JUGA: Sentra Budidaya di Kabupaten OKU, Ini Beragam Manfaat Besar Ikan Gabus
BACA JUGA:Selain Enak Dikonsumsi, Ikan Gabus Kaya akan Protein bagi Tubuh, Berikut Penjelasannya
Bila dijual dalam bentuk ikan segar, harga Ikan Gabus di pasaran berkisar Rp5- ribu hingga Rp60 ribu per kg. Ukuran ikan pun cukup besar. Dua ekor ikan memiliki berat sekitar 1 kg. ‘’Panen ini akan menjadi panen kedua jika dihitung sejak awal mulai dibuka kolam demplot budidaya ikan gabus,’’ katanya.
Sedangkan untuk periode 2024 menjadi panen perdana. “Karena ikan gabus ini siklus panen lebih lama dibanding ikan lele. Karena ikan Lele cukup usia 3 bulan sudah bisa panen. Untuk ikan gabus usia panennya lebih panjang yakni sekitar 9 hingga 10 bulan,’’ jelasnya.
Awal terbentuknya kolam demplot ikan gabus ini bertujuan sebagai opsi bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan selain kebun karet dan sawit. ‘’Target kedepan, masyarakat lainnya juga memiliki kolam ikan gabus. Sehingga bisa mewujudkan kemandirian pangan, juga dapat mengatasi berbagai persoalan seperti persoalan kemiskinan dan stunting,’’ katanya. (bis)