PAGARALAM, SUMATERAEKSPRES.ID - Tanaman terong milik warga di Desa Talang Ternak Kecamatan Dempo Selatan Kota Pagaralam diserang penyakit kuning. Penyakit ini disebabkan virus Gemini.
Virus ini ditularkan kutu putih atau kutu kebul (Bemisia tabaci). Kutu kebul biasanya hidup pada permukaan bawah daun, berwarna putih, memiliki tipe alat mulut penusuk penghisap dan menghisap cairan (plant sap) daun.
‘’Pada stadium awal, daun memiliki bercak kering karena cairan tanaman dihisap. Pada tingkat infeksi yang tinggi, daun dapat menjadi warna kuning,’’ ujar Petugas PPEP POPT Zulmahfudz Aridio SP.
BACA JUGA:Hasilkan Hingga Usia 6 Bulan, Manfaatkan Sawah Tanam Terong Lalap
BACA JUGA:Mau Bertanam Terong di Rumah, Ini Langkah yang Harus Dilakukan
Hal ini diungkapkannya setelah dirinya melakukan monitoring organisme pengganggu tanaman (OPT) pada tanaman terong.
Luas hamparan tanaman terong ini sekitar 1 hektare. ‘’Saat ini umur tanaman 130 hari setelah tanam dan varietas yang ditanam adalah Lezata,’’ katanya.
Dalam monitoring OPT, lanjutnya, yang ditemukan adalah Virus Gemini dengan luas serangan 0,05 ha dan intensitas serangan 4,2 persen. ‘’Di lahan tersebut juga ditemukan musuh alami dari penyakit kuning yakni capung, coccinellidae dan laba-laba,’’ ujarnya.
Dari hasil monitoring tersebut, Zulmahfudz merekomendasikan untuk melakukan eradikasi tanaman yang terserang penyakit. Lalu melakukan pencegahan vektor dengan pengaplikasian APH Beauveria bassiana.
BACA JUGA:Tanam Terong Hijau Panjang, Produksi 300 kg per 2 Hari
BACA JUGA:Kualitas Buah Terong Menurun
‘’Jika serangan melewati ambang batas ekonomi segera lakukan pengendalian dengan insektisida berbahan aktif Abamektin untuk mengendalikan vector,’’ katanya.
Selain itu, petani juga diminta untuk melakukan sanitasi lahan, pemasangan perangkap likat kuning dan melakukan monitoring intensif untuk memantau perkembangan OPT.
Diharapkan penyakit kuning yang menyerang tanaman terong petani dapat segera diatasi dan tak berdampak pada hasil tanaman terong. (sms)