PALEMBANG - Serangan udara yang dilakukan Iran terhadap Israel, Sabtu, 13 April 2024, waktu setempat, mendapat kecaman negara-negara barat. Iran menegaskan itu merupakan pembalasan atas serangan udara Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Suriah, 1 April lalu.
Dimana serangan Israel itu menewaskan sedikitnya 7 anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk 2 jenderal penting. Kecaman dari negara barat, justru dibalas dengan pedas oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani.
"Daripada melontarkan tuduhan terhadap Iran, negara-negara [Barat] harus menyalahkan diri mereka sendiri dan menjawab opini publik atas tindakan yang mereka ambil terhadap kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel," katanya, dilansir Al Jazeera, Senin, 15 April 2024.
Kejahatan itu merujuk pada perang yang dilakukan Israel di Gaza, Palestina. Dimana invasi Israel di jalur Gaza sejak Oktober 2023 lalu, sudah mencapai 33.797 warga Palestina yang meninggal dunia, serta setidaknya 76.465 orang lainnya terluka.
BACA JUGA:Demi Lolos ke Semifinal, PSG Bakal Tampil All Out Lawan Barcelona
BACA JUGA:Seluruh Daerah Diminta Waspada, Kemenkes Catat 6.500 Kasus Flu Singapura, Terbanyak di Jawa
Kanani mengatakan negara-negara Barat harus menghargai sikap Iran yang menahan diri dalam beberapa bulan terakhir. Negara-negara barat yang mengecam Iran itu, seperti Amerika Serikat. Presiden Amerika Serikat Joe Biden, mengatakan telah mengarahkan pesawat militer AS beserta kapal perusak pertahanan rudal balistik ke wilayah tersebut selama sepekan terakhir.
"Berkat pengerahan ini dan keterampilan luar biasa dari anggota militer kami, kami membantu Israel menghancurkan hampir semua drone dan rudal yang masuk," kata Biden, Minggu (14/4).
"Saya mengutuk keras serangan-serangan ini," tambahnya.
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, mengatakan Inggris mengupayakan stabilitas keamanan di kawasan Timur Tengah untuk mencegah pertumpahan darah."Inggris (UK) akan terus membela keamanan Israel dan semua sahabat regional kami, termasuk Yordania dan Irak," cuit Sunak.
Jerman juga mengutuk keras serangan Iran terhadap Israel. "Dengan serangan yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat dibenarkan ini, Iran mempertaruhkan konflik regional. Jerman berada di sisi Israel," ujar Kanselir Olaf Scholz lewat juru bicara.
Menteri Luar negeri Prancis, Stephane Sejourne, mengatakan aksi Iran telah membuat Timur Tengah menjadi tidak stabil. "Prancis menegaskan kembali ikatan terhadap keamanan Israel dan menjamin solidaritasnya," cuit Sejourne di akun X-nya.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan negaranya mendukung Israel, dan mengutuk aksi serangan Iran. "Kami mendukung Israel. Setelah mendukung serangan brutal Hamas pada 7 Oktober, aksi terbaru rezim Iran dapat mendestabilitasi kawasan dan membuat perdamaian semakin sulit," kata Trudeau.
BACA JUGA:Arus Balik Melandai, Mobil Pemudik Terbalik di Tol Indralaya
BACA JUGA:Mantap Maju Kembali Pilkada OKU Timur 2024, Enos Gerak Cepat Daftar ke PKB