Menunjukkan minimal satu tempat produksi, pengemasan, penjualan suvenir jenis kriya (kerajinan tangan), jenis fashion berupa busana dan lainnya yang berdampak terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Tahun lalu, ada 30 desa wisata dari 11 kabupaten/kota yang berpartisipasi dalam ajang APDW.
Ada enam daerah yang tidak ikut yakni Banyuasin, Muara Enim, Musi Rawas, Lubuklinggau, Empat Lawang, dan OKU Selatan.
BACA JUGA:10 Rekomendasi Desa Wisata Favorit di Sumsel
BACA JUGA:Mantap! Desa Sungsang IV Masuk 75 Desa Wisata Terbaik 2023
Saat ini, bertahap sudah tiga daerah yang telah mendaftarkan desa wisata sebagai utusan untuk bersaing dalam APDW 2024.
“Kami berharap, tahun ini semua daerah bisa ikut, tanpa terkecuali,” tandas Aufa.
Dukungan Kemenparekraf RI terhadap event APDW ini disampaikan Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Oneng Setya Harini.
Dia mengapresiasi digelarnya APDW di Sumsel. Ia menegaskan, Kemenparekraf mendukung upaya Pemprov Sumsel berkolaborasi dengan berbagai stakeholder dalam mengembangkan potensi desa wisata di daerah.(*/mh)