Taman Budaya Jadi Ruang Aktivasi Seni
SENI BUDAYA : Prosesi pembukaan Pergelaran Seni Tari Reog Ponorogo dan Kuda Lumping 2024 oleh Disbudpar Sumsel. FOTO: IST--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Selama dua hari, 19-20 Oktober 2024, sebanyak 6 kelompok seni tari Reog Ponorogo dan 15 kelompok seni Kuda Lumping unjuk gigi di Taman Budaya Sriwijaya Palembang.
Mereka mengikuti Pergelaran Seni Tari Reog Ponorogo dan Kuda Lumping 2024 yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumsel.
BACA JUGA:Hasilkan Suvernir dari Barang Bekas, Desa Wisata Surya Adi Lestarikan Reog hingga Campur Sari
BACA JUGA:Melestarikan Reog Alat Pemersatu Bangsa
Kegiatan tersebut dibuka langsung Plt Kadisbudpar Sumsel, Pandji Tjahjanto, akhir pekan lalu (19/10).
"Acara ini diikuti 15 kelompok Kuda Lumping dan 6 kelompok seni tari Reog Ponorogo.
Mereka berasal dari Kota Palembang dan Kabupaten di Sumsel seperti dari PALI, Banyuasin, Musi Banyuasin dan OKI," ungkap Kabid Kebudayaan Cahyo Sulisytaningsih SSos, kemarin (20/10).
Pihaknya sengaja menggelar ajang ini, salah satunya untuk mengenalkan Taman Budaya sebagai ruang dan sarana aktivasi seni.
Selain itu untuk pengembangan dan pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan, khususnya di bidang seni tari, tradisi lisan, dan seni pertunjukan.
“Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi dan belajar kekaryaan antar seniman agar mereka tetap semangat berkarya dan berkesenian," cetusnya lagi.
BACA JUGA:Kuda Lumping: Warisan Budaya yang Tetap Hidup di Tengah Zaman Modern dan Sarat Makna
BACA JUGA:Lestarikan Seni Budaya Kuda Lumping
Selanjutnya, untuk melestarikan seni dan budaya, supaya tetap hidup dan berkembang dalam kehidupan bermasyarakat Sumsel, dan menanamkan nilai-nilai kearifan lokal dalam sebuah kebudayaan di Sumsel.
“Kita pun menyiapkan hadiah untuk peserta Pergelaran Seni Tari Reog Ponorogo dan Kuda Lumping yang tampil. Kita ambil juara I, II, dan III,” pungkasnya. (kur)