Saat ini nama yang cukup santer dan banyak terlihat spanduknya menyebar di berbagai sudut kota, yakni Charma Afrianto yang berpotensi maju pada Pilwako Palembang mendatang dari jalur independen. “Mengucap Bismillahirrahmanirrahim, saya bertekad maju pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Walikota Palembang tahun 2024,” ujar Charma kepada Sumatera Ekspres, kemarin (19/2).Komisaris PT Sumsel Energi Rimau menerangkan dia akan maju dari jalur independen. “Saya telah mendapat dukungan dari warga, berupa 93 ribu kartu tanda penduduk (KTP). Selain dukungan fotokopi KTP, juga tanda tangan warga telah saya kantongi," terangnya lagi. Dirinya pun menargetkan bisa mendapatkan dukungan 200 ribu KTP pada bulan Juni mendatang.
Charma sendiri digadang-gadang berpasangan dengan Zaitun Mawardi Yahya dan kini makin gencar melakukan blusukan ke 107 kelurahan. Yang luar biasanya saat ini sudah terpasang sebanyak 500 alat peraga baleho memenuhi jalan utama Kecamatan dan Kota Palembang. “Kini persiapan pemasangan 10 ribu baleho. Tim pemenangan kita yang memasangnya dengan tujuan tebar pesona meningkatkan popularitas," lanjutnya.Bila telah populer dan dikenal masyarakat, barulah Charma akan membangun elektabilitas. “Saya tak gentar bersaing dan bertarung menjadi bakal calon Walikota Palembang,” sebut Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Cinta rakyat (Gencar) ini. Dlama kegiatan blusukan, Charma juga menyempatkan diri melakukan berbagai kegiatan sosial seperti membantu kaum dhuafa di Kota Palembang. BACA JUGA : Calon Independen Lebih Realistis
Mulai dari program pembagian beras, pembagian rezeki dalu, dan lainnya. “Selama bertahun-tahun sudah saya lakukan, karena saya peduli kaum miskin dan kesulitan rakyat selama ini. Saya bukan mencari kekuasaan dalam pencalonan ini, hanya ingin berbuat dan bermanfaat bagi rakyat," tegasnya.Pasalnya, lanjutnya, dia tahu betul permasalahan dan denyut jantung Palembang. Buktinya mencatat sebanyak 130 ribu masyarakat hidup di bawah garis kemiskinan. Ada keluarga yang tinggal di 12 halte Transmusi dan 70 kepala keluarga (KK) tinggal dibawah Jembatan Ampera. Lalu 26 KK tidur di dermaga kecil bawah Jembatan Ampera, serta belakang IP Plaza ada 48 janda yang kehidupannya menyedihkan.
“Belum lagi masih ada masyarakat belum mendapat Kartu Indonesia Sehat (KIS), pendidikan, serta ekonomi yang layak. Maka itu, saya maju untuk membenahi permasalahan yang dialami rakyat ini," ungkapnya lagi. Belum lagi permasalahan banjir yang sangat krusial terjadi tiap tahun. Belum ada aturan dan tindakan tegas, setiap pembangunan bangunan mewajibkan membuat saluran drainase seluas 1,5 meter.Pembangunan sangat semrawut di Kota Palembang, aliran anak sungai banyak tertutup dan tertimbun pembangunan. "Orang kaya bebas bangun di atas aliran anak sungai sekarang ini," cetusnya. Peran ketua RT sebagai penguasa wilayah harus diperkuat. Diberikan gaji minimal Rp3 juta. "Kita memiliki 4 ribu RT di Kota Palembang. Mereka bisa dibentuk satgas RT, yang bekerja menyelesaikan masalah banjir, kamtibmas, dan lainnya," jelasnya. Kemudian, siagakan 15- 20 mesin pompa air yang bergerak atau mobile. Jika terjadi hujan, air banjir bisa langsung disedot sehingga dapat selesai dalam waktu hanya 30 menit. “Tak musim lagi pencitraan. Terjadi banjir, baru turun meninjau lokasi. Sedihnya kita hanya memiliki dua mesin air saat ini," ucapnya. Untuk itu, Charma ingin maju untuk mewujudkan keadilan sosial masyarakat. "Kita hadir bekerja secara ikhlas membangun Kota Palembang yang lebih baik," tegasnya. Dia pun berpesan ke masyarakat, jangan mau hak suara dibeli. Percayalah mereka tak memahami rakyat. APBD Kota Palembang sekitar Rp3,2 triliun, ada Rp1,7 triliun yang merupakan hak rakyat Palembang. BACA JUGA : Gagas Pendirian Islamic Centre Kiai Marogan Bahkan, diakuinya, Kota Palembang tidak akan kekurangan pemimpin muda. Seperti Fitrianti Agustina, Ratu Dewa, Akbar Alvaro, Yudha Pratomo, dan lainnya. "Mereka semua harapan besar pemimpin Kota Palembang," ungkapnya. Charma maju bukan untuk mencari kekuasaan, melainkan hadir dan bermanfaat bagi rakyat.
Selain Charma, incumbent Wawako Palembang, Fitrianti Agustinda juga memastikan diri bakal maju sebagai calon walikota Palembang nantinya. Namun Fitrianti Agustina SH mengaku apa yang dilakukannya saat ini kepada masyarakat, hanya bentuk melayani rakyat. “Saya hanya fokus bekerja dan melayani rakyat sekarang ini, bekerja membangun Palembang dan mensejahterakan masyarakat," tegasnya.Menurutnya, semua orang punya hak yang sama mengikuti pertarungan politik. Terpenting mampu membangun Palembang menjadi kota yang maju, masyarakat sejahtera dan makmur. "Ini yang terpenting menjadi seorang pemimpin," ucapnya. Sekda Palembang, Drs Ratu Dewa MSi yang juga digadang-gadang sebagai kandidat calon walikota juga mengaku dirinya saat ini hanya fokus dan bekerja keras melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Palembang. "Rakyat sudah cerdas menentukan dan memilih pemimpinnya membangun Kota Palembang," pungkasnya.
Sementara, Akbar Alfaro, Ketua DPC Gerindra Kota Palembang ini mengaku siap maju sebagai calon walikota Palembang 2024 mendatang. “Namun saya fokus Pileg dan mengantarkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Presiden di 2024 dulu. Yang jelas, selaku kader partai saya siap menjalankan instruksi partai maju Pilkada Palembang 2024,” imbuhnya.BACA JUGA : Tingkatkan Pelayanan Kefarmasian Demikian pula Anggota DPRD Sumsel, Mgs H Syaiful Padli ST MM juga digadang-gadang menjadi kandidat calon wali kota. Tetapi kali ini, dia belum mau bicara gamblang. “Semua perintah partai. Ini sebuah putusan dalam tataran organisasi. Yang sekarang fokus kita sekarang mengembalikan kursi legislatif dulu yang hilang selama ini,” pungkasnya. Diketahui selain nama tersebut, beberapa nama lain juga santer digadang-gadang menjadi calon wali kota-wakil wali kota Palembang, seperti Yudha Pratamo, Nasrun Umar, Basyarudin Akhmad, Ahmad Zulinto, dan lainnya. Beberapa lembaga survey, seperti Lembaga Eksekutif Politika Institute bahkan sudah mensurvey elektabilitas nama-nama tersebut yang berpotensi menjadi bakal calon Walikota Palembang. "Kandidat bakal calon walikota yang survey tertinggi selama ini sudah populer di tengah masyarakat," kata M Ramadhan Adhitia, Direktur Eksekutif Politika Institute. Ada sejumlah figur bakal calon Walikota Palembang lain. "Namun popularitas masih kecil dan di bawah 50 persen," pungkasnya. (yud/iol/fad)
Kategori :