MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID - Berkat dedikasi luar biasa yang telah digencarkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim dalam upaya menekan laju inflasi dan menjaga kestabilan harga bahan pokok selama beberapa bulan terakhir ini.
Dalam press release yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan, pada Senin (01/04) ditengah-tengah lonjakan angka inflasi, Kabupaten Muara Enim kembali berhasil menurunkan harga dipasaran (deflasi) sebesar -0,69 persen. Hal ini menyebabkan angka inflasi tahunan Kabupaten Muara Enim yang semula 4,63 persen turun menjadi 3,76 persen
Pj Bupati Muara Enim, Dr H Ahmad Rizali MA--
Rilis Berita Resmi Statistik (BRS) dengan indikator inflasi.--
Apel gerakan pangan murah serentak secara hybrid.--
Merujuk kepada data yang disampaikan oleh Kepala BPS Provinsi Sumsel Moh Wahyu Yulianto, ada beberapa komoditi yang berperan andil dalam deflasi di Kabupaten Muara Enim di antaranya cabai merah, ikan patin, ikan lele, ikan nila, dan tomat. Sedangkan komoditi penyumbang inflasi terbesar di antaranya bawang merah, telur ayam ras, gula pasir, bawang putih dan emas perhiasan.
Menurut data yang dikeluarkan oleh BPS RI, Provinsi Papua Barat mengalami inflasi tertinggi dengan tingkat inflasi sebesar 4,78 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Provinsi Papua Barat Daya 1,42 persen. Sementara Provinsi Sumatera Selatan, berada di urutan ke-21 Nasional dengan tingkat inflasi sebesar 3,24%.
BACA JUGA:9.882 Usulan Masuk Dalam Musrenbang tahun 2025. Pemkab Muara Enim Diminta Perkuat Ketahanan Ekonomi
BACA JUGA:Pembayaran THR ASN Paling Lambat H-7, Muara Enim Siap Gelontorkan Rp56,4 M
Menyambut baik capaian yang luar biasa ini, Pj Bupati Muara Enim H Ahmad Rizali memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Muara Enim beserta TNI/Polri dan Kejaksaan Negeri yang juga telah ikut andil dalam upaya menekan laju inflasi di Bumi Serasan Sekundang. “Kita bersyukur alhamdulillah Kabupaten Muara Enim berhasil Deflasi sebesar 0,69 persen, angka ini tentunya tertinggi jika dibandingkan dengan kabupaten / kota lainnya di Sumatera Selatan,” ujar Pj Bupati.
Dirinya menilai upaya konkret dalam penanganan inflasi yang digulirkan selama ini yaitu di antaranya pelaksanaan operasi pasar murah di 22 kecamatan, sidak ke pasar dan distributor serta gerakan menanam berhasil menekan inflasi di Bumi Serasan Sekundang.
“Selain terbukti berhasil menekan angka inflasi hal ini pun dirasakan manfaatnya bagi masyarakat karena terbantu mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah dan terjangkau,” ungkapnya.
Untuk itu, Pj Bupati menginstruksikan kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Muara Enim dan jajaran untuk terus menggencarkan kembali kegiatan Operasi Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah di 22 kecamatan lingkup Kabupaten Muara Enim dengan menyasarkan komoditi bahan pangan yang menjadi penyumbang inflasi terbesar di Bumi Serasan Sekundang.
“Dalam waktu dekat, Pemkab Muara Enim akan menjalin kerja sama dengan daerah penghasil pangan serta merencanakan penggunaan Dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) dari APBD untuk memaksimalkan penanganan inflasi. Dengan semangat kolaboratif tersebut, diharapkan mampu menghasilkan rencana strategis yang dapat meminimalkan dampak inflasi bagi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Muara Enim,” terangnya.