Berharap Segera Terungkap, Kadisdikbud OKUT: Kami Turut Berduka

Minggu 31 Mar 2024 - 22:11 WIB
Reporter : kholid
Editor : Edi Sumeks

Keluarga besar Dinas Pendikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten OKU Timur turut berduka dan berbelasungkawa atas meninggalnya Rifki Rifaldi, siswa kelas VII SMPN 2 Gumawan.

Apalagi, meninggalnya Rifki tidak wajar. Dia diduga dibunuh karena posisi tangan dan kaki terikat ke belakang badan menggunakan tali pelepah pisang. “Meski kejadian di luar jam sekolah, tapi kami ikut berduka. Dari pihak sekolah telah menyampaikan belasungkawa ke rumah duka,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur, Wakimin. 

Berkaca dari kejadian ini, pihaknya mengimbau kepada para orang tua siswa mengontrol anak-anaknya agar tidak keluar rumah, terutama pada malam hari. “Apalagi sendirian membawa motor," atanya. 

Dia menegaskan, belum saatnya anak-anak diperbolehkan membawa sepeda motor sendiri. “Orang tua juga harus bijak dan legowo tidak memberikan sepeda motor kepada anak-anaknya," ungkap Wakimin. 

Dia menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak kepolisian yang terus berupaya mengungkap kasus ini. “Kita sama-sama berdoa, semoga pihak kepolisian dapat segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya," pungkas dia.

BACA JUGA:Tewasnya Siswa SMP Penuh Misteri, Sang Ayah Menduga Rifki Dibegal dan Dibunuh

BACA JUGA:Diduga Eksekusi di Gumawang, Dibuang ke Tanjung Mas, Rifki Pelajar SMP Tewas Tangan-Kaki Terikat, Motor Lenyap

Kapolres OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono SIK MH melalui Kasat Reskrim AKP Hamsal SH MH mengatakan sedang melalukan penyelidikan terkait pelaku dan motif dari meninggalnya Rifki. 

"Guna mengunkap perkara ini kami telah memeriksa saksi yakni kedua orang tua korban, 3 orang saksi yang pertama kali menemukan korban, dan ada 4 orang saksi teman korban, yang juga masih anak-anak," kata Hamsal. 

Ditanya apakah sudah ada titik terang mengarah ke pelaku, Hamsal mengatakan masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Dan mencocokan keterangan saksi satu dengan saksi lainnya. 

"Kita juga memeriksa rekaman CCTV yang ada. Salah satunya saat korban terakhir kali bertemu dengan orang tuanya," ungkap Hamsal. Juga menelusuri CCTV di sepanjang jalan yang diduga dilalui korban sebelum menghilang. 

Kapolres OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono SIK MH melalui Kasat Reskrim AKP Hamsal SH mengatakan masih melalukan penyelidikan kasus tersebut. Pihaknya mem-back up Polsek Cempaka dalam upaya mengungkap kasus ini.

“Bisa jadi korban pembunuhan atau korban begal,” ucap Hamsal. Sebab, selain kondisi tangan dan kaki korban terikat ke belakang, sepeda motor yang dikendarai korban juga belum ditemukan. (lid/*)

 

Kategori :