BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID – Pemerintah desa melanjutkan Program Ketahanan Pangan Tahun 2024. Realisasi programnya, berupa pemeliharaan ikan nila dalam kerambah. Serta budidaya ikan lele dalam ember.
Sebagai bentuk awal, pihak desa menyampaikan sosialisasi kepada warga desa yang menjadi sasaran pemberian bibit ikan.
“Kalau bibit ikan lele ini dalam ember paling banyak bisa untuk 50 ekor per kepala keluarga,” sebut Kepala Desa Karang Dapo, Martinah.
BACA JUGA:Bagikan Bibit Ikan Lele ke Setiap Rumah
BACA JUGA:Manfaatkan Hasil Panen untuk Konsumsi Keluarga, Budidaya Ikan Lele
Untuk di Desa Karang Dapo, ada sekitar 210 kepala keluarga (KK) yang menjadi sasaran untuk diberikan bantuan bibit ikan. Sedangkan untuk di kerambah berupa ikan nila akan dipelihara di danau rengas.
Sementara pakan ikan, lanjutnya, sebelumnya ada tank komposter yang bisa menghasilkan magot. ‘’Itu akan bisa digunakan sebagai pakan untuk ikan lele.
Hanya saja untuk pakan ikan buatan kita terkendala dengan bungkil kedelai (minyak fermentasi kedelai),’’ ujarnya.
Dikatakannya, bungkil kedelai harganya cukup mahal.
Sedangkan kalau membeli tidak bisa sedikit. Itu dipesan di Jakarta atau eceran di Lampung dengan harga yang cukup mahal.
BACA JUGA:Kolam Terpal, Solusi Praktis dan Ekonomis, Lakukan Budidaya Ikan Lele
BACA JUGA:Begini Cara Memilih Benih Ikan Lele yang Berkualitas
‘’Sebagai solusi pakan ikan kita menggunakan maggot untuk diberikan kepada ikan lele,’’ ujarnya.
Ikan lele membutuhkan pakan yang kandungan proteinnya tinggi untuk pertumbuhannya. ‘’Agar pertumbukan ikan lele bisa maksimal dan hasil panen dari ikan lele bisa memuaskan,’’ ujarnya.
Ditambahkan Martina, program ketahanan pangan dari pusat mengamanatkan penyaluran 20 persen untuk disalurkan. ‘’Jika per keluarga memelihara 50 ekor dalam ember akan cukup untuk sekitar 3 bulan,’’ katanya,