PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pelaksanaan Operasi Ketupat Musi 2024 dimulai 4 April hingga 16 April. Selama 13 hari itu, sebanyak 5.043 personel gabungan akan dikerahkan untuk melakukan pengamanan dan berikan pelayanan kepada para pemudik lebaran.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK menjelaskan, sebagian personel akan ditempatkan pada 92 pos yang akan didirikan. “Ada 55 pos pengamanan (pospam), 23 pos pelayanan (posyan) dan 13 pos terpadu,” ujarnya.
Dari kepolisian, dikerahkan 1.563 personel. Terdiri dari 223 anggota Polda Sumsel dan 1.340 dari Polres jajaran se-Sumsel. Sementara 3.480 personel lainnya terdiri dari 329 prajurit TNI, 379 personel Dishub, 396 anggota Satpol PP, 270 pegawai Dinkes, 85 orang dari Damkar dan instansi terkait lainnya sebanyak 2.021 orang.
Sedangkan sarana prasarana pendukung terdiri dari 6 mobil patroli PJR, 21 patroli tol, 29 mobil derek tol, dan 11 ambulans tol. Di luar tol, disiapkan 182 mobil patroli pos pengamanan, pelayanan dan terpadu. Lalu, 18 mobil derek dan 91 ambulans.
BACA JUGA:Sudah Petakan 45 Titik Rawan Macet, Ditlantas Prediksi Arus Mudik Lebaran Meningkat
Kapolda menyoroti persoalan utama yang kerap dihadapi ketika mudik lebaran. Yakni masalah kemacetan lalu lintas. Lalu kecelakaan dan gangguan lain yang terkait dengan kondisi alam seperti banjir dan tanah longsor.
Salah satu titik kemacetan terjadi di pintu-pintu perlintasan sebidang dengan kereta api.Berdasarkan data, setiap harinya aktivitas perjalanan KA di Sumsel rata-rata 18 kali.
“Tidak bisa kita cegah karena mengangkut batubara yang digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap,” imbuh dia. Ops Ketupat Musi ini digelar dalam upaya menciptakan rasa aman, nyaman, tertib dan lancar selama momen Lebaran.
“Polri tidak mungkin bisa melaksanakan tugas ini secara maksimal sendiri tanpa adanya dukungan seluruh stakeholder yang ada. Kami sangat mengharapkan sinergitas dan kerjasama daro seluruh dinas/instansi terkait,” tandasnya.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumsel, Kombes Pol M Pratama Adhyasastra SH SIK mengatakan, ada 46 lokasi rawan kecelakaan yang tersebar di hampir seluruh wilayah Sumsel. Ada juga 40 titik rawan kemacetan yang menjadi atensi pihaknya.
BACA JUGA:Sambut Arus Mudik, Lakukan Peningkatan Jalan, HK-Waskita
Sebaran 46 titik rawan kecelakaan itu yakni 3 titik di Muratara, 2 titik di Musirawas, 5 titik di Lubuk Linggau, dan 2 titik di Empat Lawang. Kemudian, 2 titik macet di Lahat, 3 titik di Pagaralam, 2 titik di PALI dan 2 titik di OKI. Lalu, 3 titik macet di OKUS, 2 titik di OKUT, 3 titik di Prabumulih, 7 titik di Prabumulih, 3 titik di Ogan Ilir dan 4 titik di Palembang.
Sementara 40 lokasi rawan macet yakni masing-masing 1 titik di Muba, Muara Enim, Muratara, Mura, Empat Lawang, dan OKUS. Lalu, 2 titik di Ogan Ilir, Lubuk Linggau, OKUT, dan Prabumulih. Kemudian, 3 titik di Lahat dan OKU. Ada pula 4 titik di Pagar Alam, 6 titik di Banyuasin dan 10 titik di Palembang.