Firli Bahuri kelahiran 8 November 1963, di Desa Tangsi Lontar, Kecamatan Muara Jaya, Kabupaten OKU, Sumsel.
Firli Bahuri alumni Akpol 1990, dia juga alumnus SMA Negeri 3 Palembang. Sebelum menjadi polisi, dia juga sering berjualan pena di pasar.
Firli menjabat Kapolda Sumsel dari 20 Juni 2019 hingga 8 November 2019. Firli Bahuri promosi naik bintang 3 (Komjen Pol), dengan jabatan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri (8 November 2019 – 6 Desember 2019).
Itu jabatan terakhirnya di kepolisian. Sebab, Firli Bahuri terpilih sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke-6, periode 2019-2023.
Sayangnya, Firli Bahuri kini tengah bermasalah dengan hukum yang sedang ditangani Polda Metro Jaya.
Sebelum menjadi Kapolda Sumsel, Firli Bahuri juga pernah menjabat Kapolda Nusa Tenggara Barat (3 Februari 2017 – 8 April 2018).
Kemudian, Deputi Penindakan KPK (2018), Wakapolda Jawa Tengah (12 Desember 2016 – 3 Februari 2017), dan Wakapolda Banten (27 Agustus 2014 – 31 Desember 2015).
4. Eko Indra Heri
PRANK 2T: Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, menerima simbolis bantuan untuk pandemi covid 19 Rp2 T dari Heryanti putri Akidi Tio, yang ternyata itu bantuan prank-foto; sumateraekspres-
Putra daerah Sumsel terakhir yang pernah menjadi Kapolda Sumsel,, adalah Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri MM.
Eko kelahiran Kota Palembang, Sumsel, pada 23 November 1964, alumni SMAN 13 Palembang.
Eko Indra Heri yang lulusan Akpol 1988, sebelumnya pernah menjabat Kasat I/Pidum Ditreskrim Polda Sumsel (2003), dan Kapolres Lahat (2005).
Terhitung 1 Mei 2020 hingga 25 Agustus 2021, Eko menjabat Kapolda Sumsel. Pelaku curas, juga jadi atensi Kapolda Eko Indra Heri. Tidak sedikit, pelaku curas dibikin tumbang anak buahnya.