Sejarah 30 Tahun Lalu Terulang, Bukti Dominasi Indonesia di Pentas Dunia

Minggu 17 Mar 2024 - 22:04 WIB
Reporter : Kemas A Rivai
Editor : Edi Sumeks

Dicontohkan, kegagalan tim bulutangkis Indonesia di ajang Asian Games Hangzhou tahun 2022 (diselenggarakan 2023). Pulang tanpa membawa sekeping medali pun diakui menjadi cambuk.   

"Makanya usai perhelatan Asian Games kita evaluasi secara komprehensif dan indepth interview baik ke pelatih maupun atlet. Termasuk kita juga mengundang psikolog, soal hujatan dan kritik terhadap pengurus itu wajar dan kami terima dengan lapang dada," imbuh putra Ketua Fraksi Partai Golkar dan Ketua Komisi XI DPR RI, Drs Kahar Muzakir dari dapil Sumsel 1 ini.

Tata kelola yang baik dengan penerapan transparansi dan akuntabilitas sebagai pilar utamanya menjadi kunci keberhasilan PBSI di masa kepimpinan Agung. Sebagai contoh, PBSI adalah cabor yang secara khusus laporan keuangannya yang diaudit oleh akuntan publik. Bahkan, untuk gelaran internasional seperti BWF Super series 750 Indonesia Master dan BWF Super Series Indonesia, audit dilakukan oleh kantor akuntan publik sekelas Pricewaterhouse Coopers (PwC).

BACA JUGA:Waduh, Ginting Ladeni Axelsen di Perempat Final All England 2024

BACA JUGA:Usai Raih Prestasi All England, Kini Bulutangkis Indonesia Berduka

Agung berpandangan bahwa tata kelola organisasi apapun, khusus organisasi publik, mengharuskan penerapan good governance untuk menghasilkan akuntabilitas dan kinerja yang baik. Di bawah kepemimpinannya, bulutangkis telah bertransfromasi dari sekadar olah raga prestasi menjadi olahraga industri. 

Visinya adalah mentransformasi bulu tangkis Indonesia menjadi “sport entertaintment industry”. Para atlet, pelatih dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat di dalamnya dapat dijamin profesionalismenya. Agung menambahkan jika ini dilakukan semata-mata untuk menjamin dana publik dan dana yang dikucurkan oleh pemerintah dipergunakan secara bertanggung jawab. Sehingga olahraga bulutangkis mampu mengangkat marwah dan citra Indonesia di tingkat dunia. 

Dengan dukungan industri melalui pendanaan yang memadai, kita dapat merekrut, membina dan mengembangkan atlet yang profesional secara berkesinambungan. “Salah satu kebanggaan saya di bulutangkis ini, semua atletnya putra putri asli Indonesia, dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote," pungkas Agung yang juga merupakan dosen Universitas Indonesia ini. (kms)

 

Kategori :