PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID – Perang sarung antarremaja di Kota Prabumulih, hampir terjadi setiap malam. Jumay malam (15/3), diamankan lagi 7 remaja tawuran perang sarung di sekitar Gedung Kesenian Kelurahan Prabumulih, Kecamatan Prabumulih Barat.
Ketujuh remaja semuanya masih pelajar, berinisial RI (17), MA (18), DEH (17), FA (17), AJ (17), MR (16) dan REM (16). ”Mereka sedang menunggu musuh tawuran yang berasal dari Stasiun Prabumulih," ungkap Kapolsek Prabumulih Barat AKP Yani Iskandar SH, kemarin.
Beruntung personel Polsek Prabumlih Barat yang tengah patroli di sepanjantg Jl Sudirman, curiga melihat sekumpulan remaja sedang nongkrong depan gedung kesenian. "Petugas kami melakukan pemeriksaan, mendapati 5 kain sarung berbentuk bandulan, bahkan salah satu kain sarung berisi ikat pinggang," bebernya.
Selanjutnya Tim KRYD Polsek Prabumulih Barat melakukan pendataan identitas ketujuh pelajar tersebut. Mereka membuat surat perjanjian tidak akan mengulangi perbuatannya tawuran. “Apabila masih dilakukan, akan diproses hukum. Selanjutnya mereka kami kembalikan ke orang tua atau keluarganya masing-masing,” terang Yani.
BACA JUGA:Diet Saat Bulan Puasa, Gunakan Diet Telur
BACA JUGA: Tak Kalah dengan Barca, PSG juga Kejar Luis Diaz
Di Kota Lubuklinggau, personel Polsek Lubuklinggau Utara juga membubarkan aksi tawuran perang sarung di depan Jl Kenanga I dan II, Kelurahan Megang, Kecamatan Lubuklinggau Utarara I, Jumat (15/3), sekitar pukul 21.00 WIB.
"Banyak anak-anak saling ejek waktu balek Tarawih dari masjid. Ujung-ujung saling serang. Sekarang lagi musim perang sarung, rata-rata anak SMP dan SMA," kata Iswandi, warga Kota Lubuklinggau .
Menurutnya tawuran perang sarung seolah menjadi kebiasaan usai Tarawih bulan Ramadan. “Kalau tidak perang sarung, biasanya subuh perang percon. Kalau sudah pertengahan puasa, biasanya tambah ramai lagi," ucapnya.